digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada jaringan internet saat ini (jaringan IP), pengguna yang membutuhkan data akan mengirimkan permintaannya ke alamat tertentu di jaringan, karena itu permintaan untuk sebuah data yang sama dan berulang-ulang akan menimbulkan beban yang tidak perlu pada jaringan dan menyebabkan delay komunikasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, dimulai pada tahun 2009, Jacobson dkk. mengusulkan paradigma jaringan baru yang berbasis konten. Paradigma yang disebut Named Data Network ini menyebabkan respon terhadap permintaan konten oleh pengguna tidak hanya dapat dilayani oleh server tertentu, namun dapat dilayani oleh perangkat terdekat yang memiliki konten yang diminta tersebut. Untuk mendukung konsep Named Data Network ini, maka pada node-node router NDN dilengkapi dengan content store untuk dapat menyimpan data (cache). Hampir semua penelitian mengenai caching yang telah ada, berfokus pada teknik tunggal penentuan tempat, pemilihan content yang akan dicache ataupun dihapus, atau kerjasama antar content store, dimana pemodelannya menggunakan satu atau beberapa layanan tanpa membedakan kelasnya. Kebanyakan metode hanya membedakan perlakuan paket berdasarkan popularitas konten. Sementara, saat ini ada beragam konten yang memiliki karakteristik yang berbeda, seperti layanan terkait real time entertainment, pencarian halaman web, social networking, komunikasi real time, dan lain-lain. Perbedaan karakter ini harus diperhatikan dalam menentukan aturan penyimpanannya pada content store untuk dapat memberikan performansi yang sesuai bagi setiap kelas konten dan juga dapat meningkatkan performansi keseluruhan sistem. Terkait dengan permasalahan tersebut, maka diperlukan solusi yaitu algoritma caching yang dapat mengatur strategi penyimpanan konten sesuai dengan karakter kelas konten sehingga dapat memberikan performansi yang optimal untuk setiap kelas konten. Untuk itulah penelitian disertasi ini dikerjakan dengan tujuan menghasilkan algoritma caching baru yang selain memperhatikan popularitas konten, juga memperhatikan adanya beragam kelas layanan konten sehingga algoritma caching ini dapat memberikan performansi yang optimal bagi Named Data Network, baik ii dilihat dari sisi setiap kelas kontennya maupun dari sisi performansi sistemnya secara keseluruhan. Algoritma caching yang diusulkan ini memperhatikan secara sekaligus 3 strategi, yaitu dimana peletakan konten pada node-node jaringan, sekaligus juga pemilihan konten yang akan disimpan serta porsinya dan juga sistem penghapusannya dari content store. Penelitian disertasi ini dilakukan dalam 2 tahap besar. Pada tahap pertama dibuat algoritma caching baru yang mengakomodasi perbedaan popularitas dan perlakuan beragam kelas layanan konten dengan memperhatikan peletakan konten dalam node-node jaringan, sekaligus juga pemilihan konten untuk dicache serta penghapusannya dari cache. Pada tahap kedua dikembangkan algoritma caching dari tahap pertama yang mengakomodasi perubahan pola permintaan consumer secara dinamis serta pergerakan node-node pada NDN. Analisis matematik dilakukan sebagai dasar pengajuan formula penentuan proporsi cache untuk setiap kelas konten pada algoritma caching ‘Cache based on Popularity and Class (CAPIC)’ yang pada disertasi ini dikembangkan melalui 2 algoritma, yaitu StaticCAPIC dan Dynamic-CAPIC. Kedua algoritma yang diusulkan pada disertasi ini, yaitu Static-CAPIC dan Dynamic-CAPIC memiliki kelebihan masing-masing dan keduanya telah berhasil memberikan peningkatan performansi dibandingkan dengan penggabungan dua algoritma caching yang telah ada, yaitu LCD+Sharing. Static-CAPIC memberikan keunggulan dari sisi mekanismenya yang sederhana dan memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan algoritma caching dengan penggabungan teknik LCD dan sharing. Namun demikian, Static-CAPIC tidak dapat mengakomodasi perubahan permintaan consumer secara dinamis. Algoritma Static-CAPIC kemudian dikembangkan lagi menjadi Dynamic-CAPIC untuk mengakomodasi kondisi permintaan consumer yang terus berubah-ubah. Dengan adanya formula perhitungan proporsi yang dinamis pada Dynamic-CAPIC, setiap router NDN akan dapat menghitung proporsi cache untuk setiap kelas layanan secara real-time. Kedua algoritma yang diusulkan pada disertasi ini, yaitu Static-CAPIC dan Dynamic-CAPIC dapat memberikan cache hit ratio sistem yang lebih tinggi dibandingkan dengan skema LCD+Sharing. Static-CAPIC memberikan teknik cache yang sederhana dan memberikan cache hit ratio yang lebih besar daripada gabungan dua teknik umum, yaitu LCD+Sharing. Namun demikian, teknik ini tidak sempurna dalam mengontrol cache hit ratio untuk kelas prioritas. DynamicCAPIC, sebagai pengembangan algoritma dari Static-CAPIC yang memberikan fleksibilitas untuk mengubah proporsi cache berdasarkan frekuensi permintaan consumer secara real-time. Formula yang diterapkan pada algoritma DynamicCAPIC melibatkan pertimbangan permintaan consumer sepanjang waktu. Teknik ini memberikan cache hit ratio dan path stretch yang sesuai untuk setiap karakter kelas konten, dimana cache hit ratio terbesar untuk kelas pertama yaitu lebih besar 130,7% dibandingkan Static-CAPIC dan 92,4% dibandingkan dengan LCD+Sharing, disusul oleh kelas ketiga, dimana cache hit ratio-nya lebih besar 10.98% daripada LCD Sharing dan lebih kecil daripada Static-CAPIC dan kemudian kelas kedua, dimana cache hit ratio-nya 4.21% lebih besar dibandingkan static-CAPIC, dan 6.95% lebih rendah daripada LCD+sharing. Path stretch terkecil iii pada kelas ketiga, disusul kelas kedua dan kelas pertama. Algoritma ini juga mengungguli Static-CAPIC, dan skema LCD+Sharing dalam parameter cache hit ratio jaringan total, dimana Dynamic-CAPIC memberikan cache hit ratio 6.29% lebih tinggi daripada static-CAPIC dan 15.15% lebih tinggi daripada LCD+Sharing. Selain itu, Dynamic-CAPIC terbukti dapat mengakomodasi pergerakan node dan juga selisih laju permintaan yang besar untuk setiap kelasnya. Keunggulan Dynamic-CAPIC juga makin terlihat pada kondisi jaringan dengan jumlah level permintaan yang besar. Pada level permintaan 6, Dynamic-CAPIC memberikan cache hit ratio 10,5% lebih besar daripada LCD+sharing dan 11,7% daripada Static-CAPIC.