digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Muhammad Alttha Ikhsan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT. MAI 88, salah satu divisi perusahaan pemerintah di Kota Pekanbaru yang bergerak di bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. PT.MAI 88 mengalami kesulitan yaitu sumber daya material tidak dialokasikan dengan baik. Penelitian ini menyelidiki akar penyebab kurangnya ketepatan dalam pengalokasian, mengidentifikasi kurangnya pedoman dan prosedur standar yang jelas dalam pendistribusian bahan konstruksi. Kesenjangan komunikasi antara Manajemen Proyek dan pemangku kepentingan semakin memperburuk masalah, sehingga menyebabkan kesulitan dalam memperkirakan material yang dibutuhkan untuk setiap proyek. Dengan tujuan utama memprioritaskan pengadaan barang untuk pemeliharaan konstruksi jalan dan jembatan, penelitian ini berfokus pada salah satu pemanfaatan Multicriteria Decision Making (MCDM) yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan peringkat setiap pengadaan barang konstruksi. . Metode AHP sendiri telah didiskusikan dengan pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek tersebut. Memiliki empat kategori dan tiga belas subkategori yang telah ditentukan dan menghasilkan 12 alternatif pekerjaan. Hasil AHP menunjukkan kategori dengan bobot tertinggi dimulai dari Urgensi diikuti Kepuasan Masyarakat, Kualitas, dan Manajemen Biaya. Kemudian untuk Sub Kategori dengan bobot tertinggi yaitu Laporan masyarakat setempat, disusul Manajemen Lalu Lintas, Daya Tahan dan Keandalan Jangka Panjang, Kepatuhan terhadap spesifikasi dan Standar, Biaya Tenaga Kerja, Keselamatan Masyarakat, Sewa Peralatan Konstruksi, Ketersediaan Sumber Daya, Biaya Material, Umum Keterlibatan dan Komunikasi, Harapan Pemangku Kepentingan, Kemudahan Instalasi dan Integrasi, dan terakhir Biaya Subkontraktor. Alternatif dengan bobot tertinggi adalah Pengadaan Rambu Jalan, Pengadaan Urugan Pilihan, Pengadaan Batu Aspal A, Pengadaan Batu Asas B, Pengadaan Beberapa Alat Konstruksi, Pengadaan Kursus Pengikat Aspal Beton, Pengadaan Solar Non Subsidi. Pengadaan Dump Truck, Pengadaan Bahan Pengikat Lapisan Penyerap, Pengadaan Material Saluran dan Kotak Gorong-gorong, Pengadaan Konstruksi Dinding Penahan, Pengadaan Pekerjaan Sementasi.