digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Herman Budi Harja
PUBLIC Irwan Sofiyan

Peralatan produksi di industri manufaktur terdiri dari berbagai jenis. Mesin perkakas merupakan peralatan produksi pada industri pemesinan yang digunakan untuk pengerjaan bahan logam ataupun non logam untuk menghasilkan produk sesuai kebutuhan. Penurunan kinerja mesin perkakas sangat dipengaruhi oleh kondisi kefungsian komponen penyusunnya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model sistem perawatan peralatan pemesinan yang dapat menghasilkan informasi perawatan hingga level komponen berupa sisa umur pakai dan jadwal perawatan komponen terpakai. Penelitian ini menerapkan model force flow untuk merepresentasikan keterhubungan rambatan aliran gaya antar komponen terpakai. Model force flow memerlukan anatomi komponen penyusun yang direpresentasikan dalam model struktur komponen penyusun peralatan. Node komponen pada model force flow memiliki beberapa atribut agar model tersebut dapat berfungsi, yaitu: identitas, node komponen pemberi gaya, status bergerak dan nilai faktor persentase aliran daya. Beberapa fungsi yang dimiliki model sistem yang dikembangkan adalah kemampuan penelusuran komponen sumber penggerak, komponen terpakai teraliri gaya, komponen yang dihitung sisa umur pakainya, penentuan status komponen yang dihitung nilai aliran dayanya, perhitungan nilai daya komponen teraliri, perhitungan sisa umur pakai dan prediksi jadwal perawatan. Model yang dikembangkan telah diverifikasi pada beberapa studi kasus objek peralatan antara lain gearbox mesin bubut, mesin freis Aciera F3 dan perkakas gurdi tangan berpenggerak. Hasilnya menunjukan bahwa komponen terpakai yang teraliri gaya pada objek uji dapat diidentifikasi, dan nilai daya pada komponen yang teraliri gaya dapat dihitung. Selanjutnya dengan data asumsi umur pakai (mean time between failure) masing-masing komponen dan total durasi pemakaian selama rentang waktu pemakaian tertentu, model dapat mendefinisikan nilai pengurangan sisa umur pakai dan jadwal perawatan komponen seperti sisa umur pakai dan prediksi jadwal perawatan bearing pada studi kasus yang dilakukan. Kebaruan pada penelitian ini adalah Pengembangan model baru sistem perawatan yang dapat menghasilkan informasi perawatan hingga level komponen melalui penerapan model force flow pada model yang dikembangkan.