digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Hildawati Mahmud
PUBLIC Alice Diniarti

Jadwal inisial yang telah direncanakan sebelumnya ketika dieksekusi ke lantai produksi memiliki performansi yang buruk. Hal ini disebabkan pembuatan jadwal inisial tidak mempertimbangkan gangguan-gangguan tidak terduga seperti kerusakan mesin sehingga dibutuhkan perbaikan jadwal agar lebih layak untuk dieksekusi. Penelitian ini mencoba mengembangkan model penjadwalan pada mesin tunggal yang robust terhadap gangguan kerusakan mesin menggunakan pendekatan penjadwalan ulang prediktif-reaktif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh urutan pekerjaan yang memiliki nilai total tardiness yang minimal dan robust terhadap gangguan kerusakan mesin. Jadwal yang robust dapat diperoleh dengan mempertimbangkan kriteria performansi efisiensi dan stabilitas secara simultan. Tahap prediktif pada penelitian menghasilkan jadwal inisial yang hanya mempertimbangkan fungsi tujuan total tardiness sedangkan tahap reaktif menghasilkan jadwal aktual sebagai respon atas gangguan kerusakan mesin yang terjadi dengan mempertimbangkan kriteria performansi total tardiness dan expected delay yang dikombinasikan secara linier. Kebijakan event-driven dan right shift scheduling digunakan sebagai metode perbaikan jadwal pada tahap reaktif. kebijakan event-driven merubah urutan pekerjaan setiap kali terjadi kerusakan mesin sedangkan right shift scheduling mempertahankan urutan pekerjaan pada jadwal inisial dengan menggeser pekerjaan yang belum selesai ke kanan sejumlah durasi perbaikan. Multi-Offspring Genetic Algorithm digunakan untuk menghasilkan jadwal inisial dan jadwal aktual dengan kriteria performansi yang paling kecil di antara ruang solusi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jika frekuensi terjadinya kerusakan mesin meningkat maka Multi-Offspring Genetic Algorithm dengan kebijakan event-driven menghasilkan jadwal dengan kriteria performansi robustness yang lebih kecil sedangkan jika frekuensi terjadi kerusakan mesin rendah maka kebijakan even driven dan right shift scheduling menghasilkan kriteria performansi robustness yang hampir sama.