Perpustakaan Digital ITB

Turnover masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Beberapa pemilik usaha UMKM yang bergerak di bidang industri perkayuan selama beberapa tahun terakhir merasakan dampak yang nyata karena tingginya tingkat turnover intention dalam usahanya. Tingginya tingkat turnover intention memiliki banyak faktor penyebab, salah satunya adalah kualitas kerja yang buruk, kelelahan emosional yang dialami karyawan, dan beban kerja. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi kepuasan kerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas kerja, job stress, dan burnout terhadap niat karyawan tetap di perusahaan dimana hubungan tersebut dimediasi oleh kepuasan kerja. Selain itu, peneliti mencoba melihat hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja. Survei dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif dengan responden yang bekerja sebagai karyawan tetap di tiga industri perkayuan di Klaten, Jawa Tengah. Kuesioner akan didistribusikan menggunakan hard copy ke gudang mereka. Untuk setiap item dalam kuesioner, skala Likert lima poin digunakan untuk mencerminkan pandangan responden. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square- Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk mengetahui hubungan antara variabel dan pengaruh tidak langsung kepuasan kerja dalam intention to stay. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan menggunakan Smart PLS, ditemukan hubungan signifikan terhadap sepuluh hipotesis dan satu hubungan tidak signifikan. Job stress, job burnout, dan perceived job quality berpengaruh langsung terhadap niatan karyawan untuk tetap tinggal di perusahaan. Job satisfaction memediasi pengaruh job stress dan perceived job quality terhadap intention to stay dan job stress berpengaruh terhadap job burnout karyawan UMKM. Hasil temuan akan memungkinkan pemilik untuk mengambil tindakan dan menciptakan cara-cara inovatif untuk mempertahankan karyawan di industrinya.