Pandemi COVID-19 telah meningkatkan risiko kredit banyak perusahaan. Jumlah
perusahaan yang menghadapi potensi penurunan peringkat kredit telah mencapai
titik tertinggi sepanjang masa dengan penurunan peringkat hingga minus 22% pada
tahun 2020. PT. Sri Rejeki Isman atau Sritex adalah salah satu produsen tekstil dan
garmen Indonesia yang juga menghadapi penurunan peringkat kredit. Lembaga
pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat Sritex dari Ba3 menjadi B1 per
Desember 2020. Penurunan peringkat kredit ini dapat berdampak negatif terhadap
kinerja perusahaan karena biaya pembiayaan yang lebih tinggi. Penelitian ini
menganalisis akar penyebab penurunan peringkat kredit ini dan memberikan
alternatif solusi bagi Sritex untuk meningkatkan peringkat kreditnya dengan
menggunakan analisis kinerja keuangan dan struktur modal yang optimal. Temuan
menunjukkan bahwa akar penyebabnya adalah likuiditas, profitabilitas, dan
efisiensi, dan masalah leverage keuangan. Penelitian ini menyarankan beberapa
strategi keuangan yang dapat diterapkan oleh Sritex untuk meningkatkan peringkat
kreditnya. Penelitian ini akan memberikan implikasi kepada Sritex dalam
mengelola melalui kondisi ekonomi yang sulit dan pemegang hutang dalam
mengevaluasi kondisi keuangan Sritex.