digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 6 Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Atika Nursekarsari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP ATIKA NURSEKARSARI_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Ruang Terbuka Publik (RTP) merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas masyarakat untuk bersosialisasi, berolahraga, meningkatkan kualitas lingkungan hunian di ruang terbuka. Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik merupakan ruang yang direncakan karena kebutuhan akan tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka yang didominasi oleh lingkungan alami. Sejalan dengan peningkatan penduduk perkotaan, kebutuhan akan Ruang Terbuka Publik (RTP) khususnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik terus meningkat. Peningkatan kualitas maupun kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik dilakukan untuk mewujudkan program perbaikan ruang kota. Taman Martha Tiahahu merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik perkotaan yang sedang mengalami penurunan fungsi lahan. Taman ini sangat berpotensi untuk dikembangkan karena menjadi penghubung antara Stasiun MRT Blok M dan Terminal Blok M di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M. Kawasan TOD Blok M menekankan pada pengintegrasian antarjaringan angkutan umum untuk meningkatkan konektivitas dan nilai tambah kawasan. Peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Taman Martha Tiahahu dapat dilakukan sejalan dengan pengintegrasian simpul transportasi untuk mendukung perwujudan kawasan TOD Blok M diantaranya dengan melakukan revitalisasi RTH untuk meningkatkan kualitas RTH, merelokasi Terminal Blok M dengan konsep underground untuk meningkatkan kuantitas RTH, dan membuat jaringan penghubung berupa jalur teduh. Metode perancangan yang digunakan dalam analisis ini adalah fragmental method dengan konsep perancangan kota placemaking dengan mewujudkan elemen good place, meliputi access & linkage, comfort & image, uses & activity, dan sociability.