ABSTRAK Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Wisma Annisya Caesara
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP WISMA ANNISYA CAESARA_JURNAL.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP WISMA ANNISYA CAESARA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pandemi COVID-19 menimbulkan kerentanan pada masyarakat di perdesaan dan
mendorong pengembangan kapasitas adaptif. Penggunaan teknologi dan informasi
merupakan salah satu tren dan dinamika transformasi perdesaan yang dapat
mendorong berkembangnya kewirausahaan di perdesaan dan menguatkan ekonomi
perdesaan dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh digitalisasi pada kapasitas adaptif masyarakat di
perdesaan pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan di dua studi kasus yang
berbeda, yaitu Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul dan Desa Tamansari,
Kabupaten Purbalingga yang memiliki perbedaan konteks dalam pengembangan
platform digital. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur
dan menggunakan analisis kualitatif model interaktif Miles & Huberman. Kesimpulan
yang dihasilkan yaitu digitalisasi mampu mendorong perubahan pada komponenkomponen kapasitas digital yang pada akhirnya dapat meningkatkan kapasitas adaptif
masyarakat di perdesaan pasca pandemi COVID-19. Perbedaan karakteristik dan
konteks dari kedua kasus memberikan pengaruh yang berbeda dalam perubahan
komponen-komponen kapasitas adaptif, dimana digitalisasi di Desa Panggungharjo
melalui Pasardesa.id yang diinisiasi langsung oleh Kepala Desa dan melibatkan
lembaga formal/resmi akan lebih memberikan perubahan dalam modal sosial, yaitu
peningkatan bonding dan bridging secara signifikan. Sementara itu, digitalisasi yang
diinisiasi oleh komunitas/masyarakat yang tidak melibatkan lembaga formal/resmi di
Desa Tamansari melalui Kampung Marketer akan memberikan peningkatan pada
literasi dan kemampuan digital, sejalan dengan tujuannya dalam memberdayakan
masyarakat desa untuk dapat menjadi SDM yang berkualitas dalam digital marketing