COVER Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Andreas Budiarto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Wahana militer, terutama pesawat tempur, mengaplikasikan material komposit karena sifat mekaniknya yang baik dan ringan. Pesawat tempur harus memiliki karakteristik penyerapan gelombang radar yang baik agar tidak terdeteksi lawan ketika menjalankan suatu misi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui parameter yang penting dan karakteristik material komposit dalam penyerapan gelombang radar, serta simulasi numeriknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik Radar Absorbing Material (RAM) pada frekuensi X band dari Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP), komposit yang umum digunakan pada wahana terbang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan waveguide persegi empat tertutup untuk mendapatkan parameter S beserta pemodelan numerik menggunakan Altair FEKO. GFRP mampu menyerap radar dengan baik (7 hingga 20 dB) pada frekuensi tinggi (11 hingga 12 GHz) dengan karakteristik yang unik terhadap variasi ketebalan komposit, arah serat, dan jenis permukaan. Di sisi lain, simulasi numerik dengan Altair FEKO belum akurat karena masih menyimpang sejauh 12 dB dan 2 GHz terhadap referensi yang divalidasi. Dengan demikian, diperlukan eksplorasi lebih mendalam mengenai fitur maupun konfigurasi di Altair FEKO.