BAB 1 Rafaela Renata Ismail
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rafaela Renata Ismail
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rafaela Renata Ismail
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rafaela Renata Ismail
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kesehatan menjadi hal yang terutama pada globalisasi di era modern saat kini.
Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan pencernaan manusia adalah
gastrointestinal diorder, yang diidap oleh 10-19% populasi manusia di Indonesia dan
3,14 milyar orang di dunia. Salah satu sindrom yang dialami oleh pengidap
gastrointestinal disorder adalah malabsorpsi lemak akibat proses pencernaan dan
penyerapan lemak yang bersifat kompleks padahal lemak dibutuhkan tubuh sebagai
pelarut vitamin A, D, E, K serta membantu pembuatan hormon. Sebagai alternatif,
dibuatlah lipid terstruktur agar masyarakat dengan penyakit tersebut tetap dapat
mengonsumsi lemak. Lipid terstruktur merupakan triasilgliserol yang asam lemaknya
sudah termodifikasi sehingga mudah diserap.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh proses produksi lipid
terstruktur dari bahan baku minyak nabati terhadap dampak lingkungan dan menentukan
alternatif input pada proses untuk mengurangi emisi terhadap dampak lingkungan. Lipid
terstruktur diproduksi dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit melalui
interesterifikasi enzimatis dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 ton per batch. Untuk
menentukan kelayakan proses produksi lipid terstruktur dilakukan analisis dampak
lingkungan menggunakan analisis Life Cycle Assessment (LCA). Perancangan proses
produksi lipid terstruktur dilakukan dengan menggunakan software SuperPro Designer
sedangkan analisis LCA dilakukan dengan metode ReCiPe pada software OpenLCA.
Potensi dampak lingkungan terbesar yang dihasilkan dari proses produksi lipid
terstruktur adalah climate change sebesar 13378 ton CO2, human toxicity sebesar 3045
kg 1,4-DB, dan photochemical oxidant formation sebesar 1923 kg NMVOC. Proses yang
menghasilkan dampak lingkungan terbesar adalah proses produksi bahan baku minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, serta proses bleaching. Salah satu alternatif pengurangan
emisi adalah dengan menggunakan liquid natural gas atau limbah bagas/cangkang kelapa
sebagai bahan bakar dan activated carbon dari limbah blotong sebagai adsorben
pengganti bleaching earth pada proses bleaching.