Desulfurisasi adalah salah satu proses penting untuk produksi amonia (NH3). Tujuan
utama unit ini adalah untuk mereduksi kandungan sulfur dalam gas alam. Kandungan
tersebut diperoleh dengan menerapkan pengukuran off-line di laboratorium sehingga
membuat proses tidak dapat dikontrol secara langsung. Untuk memprediksi konsentrasi
sulfur, pengembangan pengukuran inferensial berbasis data diperkenalkan dalam
penelitian ini untuk mengontrol proses desulfurisasi. Pengukuran inferensial yang
terdiri dari Diagonal Recurrent Neural Network (DRNN) untuk memodelkan
hubungan antara kandungan sulfur dengan variabel mudah terukur, dengan metoda
Regularisasi Bayesian sebagai algoritma pelatihan datanya. Skema ini kemudian
diintegrasikan dengan pengontrol PID yang dioptimalkan dengan teknik penalaan
Algoritma Genetika (GA). Tujuannya ialah agar proses dapat dikontrol sehingga proses
desulfurisasi memiliki respons yang optimal. Potensi teknik ini diimplementasikan
dalam model proses non-linier menggunakan data riil operasional yang didapatkan dari
pabrik amoniak yang berlokasi di Kalimantan Timur. Setelah dilakukan simulasi,
strategi yang diusulkan telah mampu memprediksi kandungan sulfur dengan mendekati
hasil yang diperoleh dari pengukuran di laboratorium dengan nilai RMSE 0,00284.
Skema pengontrol dengan penalaan GA telah mampu untuk mengontrol kandungan
sulfur sesuai dengan set point yang diinginkan, dengan nilai IAE sebesar 0,3706
dimana teknik ini memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan penalaan
manual sebesar 0,4238.