COVID-19 sudah menjadi pandemi global untuk satu tahun terakhir. Di Indonesia
sendiri, khususnya di Jawa Barat, kasus pertama tercatat mulai 1 Maret 2020.
Pemerintah Jawa Barat tentunya memberikan berbagai upaya untuk terus menekan laju
penularan virus. PSBB, PSBB proporsional, pembatasan kegiatan bermasyarakat,
pembatasan pengguanaan fasilitas umum, dan penyebaran vaksin dua tahap, adalah
beberapa upaya pemda Jabar untuk menekan penyebaran COVID-19. Pengerjaan tugas
akhir ini berusaha untuk memberi gambaran dinamika COVID-19 di Jawa Barat dan
hubungannya dengan kebijakan pemda, sikap masyarakat terhadap kebijakan yang
diberlakukan, dan kondisi penanganan medis terhadap virus ini. Diharapkan penelitian
ini mampu memberikan pengetahuan atas tingkat kebijakan pemerintah, kepatuhan
masyarakat, dan layanan kesehatan, terhadap perkembangan jumlah kasus COVID-19
di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan membentuk model dinamika kasus
COVID-19. Pembentukan model mengimplementasi bentuk persamaan diferens orde
40 dengan umpan balik positif dan negatif. Penelitian ini memiliki hasil berupa model
kasus aktual harian dan akumulatif dan model kasus terkonfirmasi harian dan
akumulatif COVID-19 di Jawa Barat. Model yang dibentuk menggunakan parameterparameter yang memiliki hubungan dengan dinamika jumlah kasus harian dan
akumulatif, tingkat intervensi pemerintah dan kepatuhan masyarakat. Model juga
mengakomodasi penyebaran vaksin tahap kedua. Model berhasil dibuat dengan
evaluasi dari metriks R-squared sebesar 0,9998 untuk model akumulatif dan 0,7788
untuk model harian. Evaluasi dari metriks MAPE menunjukkan angka 8,14% untuk
model akumulatif yang dapat dikategorikan baik, dan 39,8% untuk model harian yang
dapat dikategorikan layak.