digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVID-19 sudah menjadi pandemi global untuk satu tahun terakhir. Di Indonesia sendiri, khususnya di Jawa Barat, kasus pertama tercatat mulai 1 Maret 2020. Pemerintah Jawa Barat tentunya memberikan berbagai upaya untuk terus menekan laju penularan virus. PSBB, PSBB proporsional, pembatasan kegiatan bermasyarakat, pembatasan pengguanaan fasilitas umum, dan penyebaran vaksin dua tahap, adalah beberapa upaya pemda Jabar untuk menekan penyebaran COVID-19. Pengerjaan tugas akhir ini berusaha untuk memberi gambaran dinamika COVID-19 di Jawa Barat dan hubungannya dengan kebijakan pemda, sikap masyarakat terhadap kebijakan yang diberlakukan, dan kondisi penanganan medis terhadap virus ini. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan pengetahuan atas tingkat kebijakan pemerintah, kepatuhan masyarakat, dan layanan kesehatan, terhadap perkembangan jumlah kasus COVID-19 di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan membentuk model dinamika kasus COVID-19. Pembentukan model mengimplementasi bentuk persamaan diferens orde 40 dengan umpan balik positif dan negatif. Penelitian ini memiliki hasil berupa model kasus aktual harian dan akumulatif dan model kasus terkonfirmasi harian dan akumulatif COVID-19 di Jawa Barat. Model yang dibentuk menggunakan parameterparameter yang memiliki hubungan dengan dinamika jumlah kasus harian dan akumulatif, tingkat intervensi pemerintah dan kepatuhan masyarakat. Model juga mengakomodasi penyebaran vaksin tahap kedua. Model berhasil dibuat dengan evaluasi dari metriks R-squared sebesar 0,9998 untuk model akumulatif dan 0,7788 untuk model harian. Evaluasi dari metriks MAPE menunjukkan angka 8,14% untuk model akumulatif yang dapat dikategorikan baik, dan 39,8% untuk model harian yang dapat dikategorikan layak.