digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Renando Rizki Pratama
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Renando Rizki Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengamatan deformasi dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah menggunakan metode Total Station Monitoring menggunakan alat Robotic Total Station (RTS). Keunggulah menggunakan RTS adalah dapat memperoleh data koordinat titik pemantauan deformasi yang akurat, meminimalkan pengaruh human error, serta dapat diatur interval waktu pengukuran otomatis. Dalam penelitian ini pengamatan deformasi menggunakan metode Total Station Monitoring akan dibandingkan dengan pengukuran deformasi menggunakan alat tilt sensor. Keunggulan dari tilt sensor adalah harga yang relatif lebih murah, memiliki ketelitian 0.0001°, dan memungkinkan pengambilan data dalam jangka waktu yang sangat lama. Hasil dari kedua metode tersebut akan berupa besar dan arah vektor pergerakan. Dengan membandingkan hasil dari kedua metode tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kapabilitas tilt sensor dalam pengukuran deformasi tanah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 april 2021 hingga 2 mei 2021 dengan lokasi di Gunung Bohong, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan penelitian ini terdapat pengaruh kondisi atmosfer dari hasil pengukuran RTS dan tilt sensor, juga terdapat perbedaan dari arah maupun besar vektor pergerakan yang dihasilkan oleh RTS dan tilt sensor.