digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nindyan Agna Ramadhan
PUBLIC Irwan Sofiyan

Lapangan Panas Bumi Sorik Marapi terletak di Pulau Sumatra dan merupakan salah satu area prospek panas bumi di Indonesia yang sudah berproduksi. Lapangan Panas Bumi Sorik Marapi akan melakukan COD (Commercial Operation Date) unit 2 pada tahun 2021 dengan kapasitas sebesar 45 MW. Berdasarkan penelitian terdahulu, belum terdapat penelitian yang menjabarkan karakteristik batuan dan alterasi hidrotermal secara detail dan mikroskopis. Oleh karena itu, penelitian mengenai batuan dan alterasi hidrotermal bawah permukaan penting untuk dilakukan sehingga dapat mengetahui kondisi batuan dan alterasi bawah permukaan serta implikasinya terhadap model konseptual panas bumi di Sorik Marapi. Penelitian ini menggunakan data primer berupa sampel serbuk batuan dan kimia fluida dari sumur X dan Y yang dibor hingga kedalaman 2500 mKU. Selain itu, penelitian ini juga dibantu dengan data sekunder berupa peta dan penampang resistivitas serta kurva tekanan temperatur. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis megaskopis, analisis petrografi, analisis spektral dari Analitical Spectral Devices (ASD) untuk mengidentifikasi komposisi mineral sampel serbuk batuan dari sumur X dan Y pada area Sibanggor Tonga. Selanjutnya, juga dilakukan interpretasi geokimia dan kurva tekanan dan temperatur sumur. Mineral alterasi yang ditemukan terdiri dari mineral smektit, ilit, pirit, kalsit, klorit, kuarsa, anhidrit, epidot, muskovit, pirofilit, diaspor dan alunit. Hasil dari identifikasi mineral diintegrasikan dengan data geokimia dan tekanan temperatur sumur untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Berdasarkan identifikasi mineral, batuan yang ditemukan di sumur Y adalah batuan piroklastik, lava andesit dan lava dasitik dengan tipe alterasi argilik dan propilitik yang terbentuk pada tiga tahapan. Berdasarkan fluktuasi temperatur, alterasi hidrotermal dari sumur Y diduga telah terbentuk dua rezim yang berbeda. Mineral di kedalaman dangkal diduga merupakan mineral yang terbentuk lampau (relict). Kemunculan fluida asam temperatur tinggi diduga berkaitan dengan sumber fluida asam dan adanya sesar. Hasil integrasi mineral alterasi dengan data geokimia dan tekanan temperatur sumur menunjukkan bahwa mineral alterasi di kedalaman dalam terbentuk pada kondisi setimbang dengan sistem panas bumi yang berkembang saat ini. Zona reservoir terletak di 1488 mKU dengan temperatur reservior sebesar 235-260?C. Zona penudung terdiri dari mineral alterasi lempung yang terletak di 300-600 mKU.