Abstrak Indo dan Eng_22020313_Lara Sakinatul Hasanah (2).pdf.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui evolusi fluida pada sumur produksi
RD-I2, RD-L3, dan RD-M3 di Lapangan Panas Bumi Rantau Dedap. Penelitian
ini dilakukan dengan membandingkan karakteristik fluida hidrotermal tempo dulu
dan yang keluar dari sumur saat ini. Karakteristik fluida tempo dulu diketahui dari
penyebaran mineral alterasi hidrotermal melalui analisis petrografi, X-Ray
Dif raction (XRD), dan Methylene Blue (MeB). Karakteristik fluida saat ini
diketahui dari hasil analisis kimia sampel air yang keluar dari sumur. Data yang
digunakan meliputi 15 sampel serbuk bor, 26 sampel sayatan tipis dari serbuk bor, empat sampel sayatan tipis dari intibor, 10 analisis XRD dengan menggunakan
metode preparasi mineral lempung, data kimia air sumur, dan MeB. Berdasarkan hasil analisis petrografi, XRD, dan MeB, zona alterasi hidrotermal
bawah permukaan di ketiga sumur dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu
Zona Alterasi Smektit, Klorit+Kalsit±Anhidrit, Klorit+Epidot, dan Ilit+Epidot. Batas atas reservoir panas bumi masa lampau, yang ditentukan dari kemunculan
pertama epidot, yaitu pada elevasi +1.300 sampai +1.350 m dan pada sumur RD- M3 menurun hingga elevasi +1.270 m. Fluida reservoir bertemperatur 200-250?C, bahkan mencapai 280°C, dan pH netral. Proses yang terjadi pada fluida
hidrotermal masa lampau adalah pendidihan, pencampuran, kondensasi, dan
netralisasi. Karakteristik fluida reservoir saat ini merupakan air klorida setimbang penuh dan
bersifat basa. Hasil pengukuran temperatur dan tekanan menunjukkan bahwa
fluida reservoir saat ini mempunyai temperatur 255-260°C dengan batas atas
reservoir berada di elevasi +800 sampai +1.100 m. Fluida hidrotermal juga masih
mengalami proses pendidihan, terutama di sumur RD-I2 dan RD-M3. Evolusi fluida hidrotermal menunjukkan adanya penurunan batas atas reservoir. Fluida hidrotermal juga mendingin dan menjadi lebih alkalin