digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada di Gunung Arjuno-Welirang yang merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Raden Suryo dan merupakan suatu Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Penelitian ini bertujuan memperdetail informasi kondisi geologi meliputi geomorfologi, litologi, vulkanostratigrafi, struktur geologi yang dapat memengaruhi perhitungan nilai hilang panas alamiah dari manifestasi permukaan panas bumi. Studi geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi yang mengontrol manifestasi panas bumi. Munculnya manifestasi ini merupakan hilang panas alamiah dari reservoir panas bumi. Nilai hilang panas alamiah dari area panas bumi dapat mewakili total panas yang tersimpan dalam sistem panas bumi. Pada penelitian ini, nilai hilang panas alamiah dihitung melalui karakteristik manifestasi panas bumi berupa mata air panas, fumarol, solfatara, dan tanah hangat. Karakteristik fisik yang digunakan meliputi temperatur udara, temperatur manifestasi, dan debit. Selain itu, pada tanah hangat diukur temperatur pada permukaan dan kedalaman 30 cm. Penentuan luas area tanah hangat menggunakan pengolahan temperatur permukaan tanah citra Landsat 8 OLI/TIR. Studi geologi menghasilkan 26 satuan geomorfologi, 26 satuan geologi tidak resmi, dan 8 struktur geologi. Sistem panas bumi yang berkembang di Gunung Arjuno- Welirang adalah sistem panas bumi vulkanik relief tinggi. Zona upflow diidentifikasi dengan munculnya fumarol dan solfatara di puncak Welirang, Kembar 1, dan Kembar 2. Zona outflow yang diidentifikasi dengan munculnya mata air panas pada kelompok mata air panas Padusan, Coban, dan Cangar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai total hilang panas alamiah sebesar 275,2 MWt dengan nilai hilang panas alamiah konveksi dari mata air panas 1704,4 kWt, konveksi dari fumarol dan solfatara 271792,6 kWt, dan konduksi dari tanah hangat sebesar 1705,5 kWt. Nilai hilang panas alamiah yang dihasilkan merupakan nilai sebelum adanya pengeboran panas bumi. Nilai ini memiliki galat mencapai 20% dan dapat berubah karena adanya eksploitasi panas bumi maupun aktivitas vulkanik di area ini.