digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TA 2021 Nita Ayu Sarastiana 1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana

Pada tahun 2020, cakupan pelayanan sanitasi di Kota Bandung hanya sekitar 81,25%, sehingga untuk meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi, terdapat program IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) permukiman berbasis masyarakat. Namun dalam keberjalanannya terdapat permasalahan dari pengelolaan salah satunya aspek pembiayaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis terlebih dahulu sistem pengelolaan IPAL permukiman dapat adaptabel, efisien dan efektif, kemudian ditentukan kesediaan dan kemampuan membayar masyarakat terhadap pengelolaan IPAL permukiman serta analisis strategi dan rekomendasi keberlanjutannya di Kota Bandung. Penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Bandung berdasarkan tingkat risiko sanitasi dan tingkat persentase masyarakat berpenghasilan rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dengan pihak pengelola dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat setempat dengan jumlah responden 20 orang tiap lokasi. Metode analisis data dibagi menjadi dua yaitu analisis data pengelolaan IPAL permukiman dan metode analisis data kesediaan membayar atau willingness to pay (WTP) dengan metode stated preference, contingent valuation method dan kemampuan membayar atau ability to pay (ATP) dengan metode household budget. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh IPAL permukiman di Kota Bandung sudah cukup adaptabel, efisien dan efektif. Sedangkan untuk hasil penelitian nilai kesediaan dan kemampuan membayar, masing-masing lokasi penelitian memberikan nilai WTP dan ATP yang beragam. Nilai rata-rata WTP berada pada rentang Rp 3.100 – Rp 6.825 sedangkan nilai rata-rata ATP adalah Rp 5.370 – Rp 10.304. Kemudian dianalisis faktor yang mempengaruhinya menggunakan uji spearman-rho, berdasarkan hasil uji korelasi, tingkat pendapatan dan kepuasan memiliki hubungan yang signifikan dan tingkat korelasi sedang. Setelah dilakukan penilaian sistem pengelolaan IPAL permukiman serta analisis perhitungan WTP dan ATP , dilakukan penyusunan strategi dan rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan IPAL permukiman dengan metode SWOT, rekomendasi pembiayaan dan model quadruple helix.