digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

NERACA AIR DAN PERENCANAAN EMBUNG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI ZONA LINDUNG SUB-KHG 3 KABUPATEN PULANG PISAU, KALIMANTAN TENGAH

Penulis : Berliani Chairunnisa Purwanto [15816020]
Kontributor / Dosen Pembimbing :
  • Prof. Ir. Indratmo, M.Sc., Ph.D.
Jenis Koleksi : Tugas Akhir
Penerbit : Pengelolaan Sumberdaya Air
Fakultas : Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Subjek : Engineering & allied operations
Kata Kunci : lahan gambut, kebakaran, neraca air, embung
Sumber :
Staf Input/Edit : Alice Diniarti   Alice Diniarti
File : 12 file
Tanggal Input : 18 Jun 2021

ABSTRAK Berliani Chairunnisa Purwanto
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Berliani Chairunnisa Purwanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan gambut yang sangat luas. Pada tahun 2019, terjadi kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah. Kota Palangkaraya dan Kabupaten Pulang Pisau merupakan daerah dengan kondisi rawan api yang paling tinggi, dilihat dari jumlah hotspot atau titik api pada daerah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk menjaga agar muka air di lahan gambut tidak turun dan terjaga pada batas 0,4 meter di bawah permukaan tanah meskipun dalam kondisi musin kering atau kemarau. Untuk menemukan solusi dari permasalahan ini dilakukan analisis hidrologi sehingga mendapatkan neraca air. Dari neraca air dapat didapatkan kebutuhan air serta potensi air pada lahan gambut. Dari perhitungan neraca air didapatkan bahwa terjadi defisit air sebesar 3.520.380,535 m3. Untuk mengatasi masalah tersebut, direncanakan sebuah embung dengan kapasitas 3.520.380,535 m3, kedalaman 5 meter, lebar 500 meter, dan panjang 1.447 meter. Pada embung tersebut terdapat tanggul urugan tanah dengan tinggi 6 meter dan spillway dengan ketinggian 5 meter di atas permukaan tanah. Diharapkan air dari tampungan embung tersebut dapat digunakan untuk membasahi lahan gambut ketika musim kemarau.

Artikel Terkait