Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif kerap terjadi dan mampu
mengakibatkan kerugian yang besar. Perkiraan terhadap gempa bumi oleh karena
itu menjadi kebutuhan yang selalu aktual. Pemodelan merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan untuk memperkirakan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi
dapat terjadi apabila berlangsung deformasi pada litosfer yang tampak pada sesar
geser. Litosfer adalah lapisan terluar dari kerak bumi yang terdiri atas lapisan
kerak bagian atas yang memiliki sifat elastik dan brittle, serta kerak bagian bawah
dan mantel bagian atas yang memiliki sifat elastik dan viscous. Melalui
pemodelan dengan menggunakan metode finite-element, deformasi viskoelastik
litosfer pada sesar geser dapat ditunjukan. Dalam hal ini pemodelan deformasi
litosfer pada sesar geser ditinjau dari proses akumulasi dan pelepasan regangan,
dimana masing-masing proses merepresentasikan fase interseismik dan koseismik
pada siklus gempa bumi. Secara khusus, proses akumulasi regangan ditunjukkan
dengan mengaplikasikan parameter kekuatan friksi ke dalam model. Pemodelan
ini juga memvariasikan ketebalan di kedua lapisan, yakni lapisan kerak bagian
atas serta lapisan kerak bagian bawah dan mantel bagian atas, dengan
menggunakan tiga skenario. Skenario pertama dijadikan sebagai skenario
referensi; skenario kedua menerapkan ketebalan lapisan kerak bagian atas yang
lebih tipis dari skenario referensi; dan skenario ketiga menerapkan ketebalan
lapisan kerak bagian atas yang lebih tebal dari skenario referensi. Mengacu pada
nilai slip, perpindahan dan differential stress yang diamati, penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan material elastik di kerak bagian atas dan
material viskoelastik Maxwell di kerak bagian bawah serta mantel bagian atas
mampu merepresentasikan perilaku dari kedua lapisan yang diamati, dimana
differential stress pada lapisan elastik lebih besar ketimbang lapisan viskoelastik.
Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan rasio lapisan
viskoelastik yang lebih besar daripada lapisan elastik mampu menghasilkan
deformasi yang relatif kecil. Penggunaan nilai koefisien friksi dan kohesi yang
besar akan menghasilkan deformasi yang relatif kecil, dengan pengaruh koefisien
friksi yang lebih besar terhadap deformasi litosfer.