digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC Open In Flip Book karya

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book karya

Abstract
PUBLIC Open In Flip Book karya


BAB I
Terbatas karya
» ITB

BAB II
Terbatas karya
» ITB

BAB III
Terbatas karya
» ITB

BAB IV
Terbatas karya
» ITB

BAB V
Terbatas karya
» ITB

Daftar Pustaka & Lampiran
Terbatas karya
» ITB

Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB

Saluran transmisi memiliki peranan penting dalam sistem tenaga listrik sebagai media untuk menyalurkan energi listrik dari pusat tenaga ke sistem distribusi. Sementara itu, indeks penilaian saluran transmisi belum optimal karena tidak mempertimbangkan penilaian pengukuran yang dilakukan dalam metode pemeliharaan. Berdasarkan data FOIS 2020, 30% penyebab gangguan adalah saluran transmisi, sehingga dibutuhkan penilaian assessmen indeks dengan cara yang tepat untuk mencerminkan realitas kondisinya dan menjamin keandalan penyaluran energi listrik. Faktor pembobotan merupakan elemen penting saat membangun Indeks Penilaian saluran Transmisi. Dalam menentukan faktor bobot Saluran Transmisi, dapat menggunakan penilaian ahli. Pengalaman bertahun-tahun para ahli sangat penting untuk dipertimbangkan. AHP (Proses Hierarki Analitik) dikembangkan berdasarkan pendapat ahli dalam beberapa penelitian sebelumnya untuk menetapkan prioritas parameter. Untuk mendapatkan matriks konsensus digunakan pendekatan rata-rata geometrik baris. Metodologi konsensus dengan melibatkan lima spesialis yang memiliki keahlian luas pada pemantauan dan diagnosis status saluran transmisi dalam perhitungan faktor bobot indeks menggunakan AHP digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya, faktor komponen utama merupakan faktor yang paling kritis untuk kondisi saluran transmisi dengan nilai Wf sebesar 0,429, disusul oleh Faktor Lingkungan dan Komponen Pendukung dengan nilai sebesar 0,394 dan 0,177 secara berurutan. Perhitungan skoring juga dilakukan dalam penelitian ini dengan mengkombinasikan antara hasil pengukuran pada peralatan dengan bobot dari setiap parameter. Dari perhitungan ini diperoleh hasil 200 sampel tower saluran transmisi, 71% atau 152 sampel kondisi bagus, sedangkan 29% atau 48 lainnya waspada. Terdapat korelasi positif seperti komponen pendukung sebesar 0,47, inspeksi ground patrol pada aksesoris komponen pendukung sebesar 0,43, pengukuran ROW sebesar 0,22 yang berarti semakin besar nilai parameter tersebut maka semakin tinggi dalam pengaruh nilai assessmen indeksnya. Sementara itu, terdapat pula korelasi negatif antara parameter dengan nilai indeks penilaian, antara lain pengukuran korona -0,017, uji tahanan pentanahan -0,099, uji puncture -0,12, penilaian ancaman lingkungan -0,31, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dampak penilaian lingkungan, semakin rendah nilai indeks penilaian assessmentnya.