digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fenomena sanitasi yang buruk dan permukiman yang kumuh terlihat pada pulau-pulau kecil yang diperuntukkan sebagai pulau permukiman. Pulau-pulau kecil memerlukan perhatian khusus yang sesuai dengan karakteristik dan peruntukkannya. Pengelolaan lingkungan yang tepat memerlukan analisis yang komprehensif dan sistemik terhadap komponen-komponen pulau kecil. Instrumen penilaian lingkungan telah banyak dikembangkan, namun karakteristik pulau-pulau kecil yang unik dan perilaku masyarakat yang berbeda membutuhkan kajian dan penelitian lebih lanjut mengenai sanitasi dan kehidupan masyarakat di pulau-pulau kecil. Instrumen untuk melakukan penilaian sanitasi lingkungan secara sistemik dan komprehensif di wilayah yang spesifik seperti pulau-pulau kecil belum ada hingga saat ini. Untuk itu, indeks ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan instrumen penilaian yang mampu memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yaitu indeks sanitasi lingkungan dan kehidupan masyarakat pulau-pulau kecil dengan melibatkan komponen kualitas air, kesejahteraan masyarakat, dan potensi sumberdaya hayati. Penelitian dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pulau ini merupakan pulau permukiman terpadat di gugusan Kepulauan Seribu dengan fenomena sanitasi yang buruk. Metode yang digunakan berupa pengembangan kriteria jamak yang diawali dengan menyusun lingkup pandang terhadap permasalahan lingkungan di pulau-pulau kecil padat penduduk. Tahap selanjutnya adalah membuat instrumen Indeks Sanitasi Lingkungan Pulau-Pulau Kecil dengan mengembangkan metode kriteria jamak yang diadopsi dari Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA). Pengembangan metode kriteria jamak dilakukan dengan menentukan tingkat kepentingan indikator, pembobotan, perhitungan komposit komponen dan indikator. Penentuan tingkat kepentingan indikator dilakukan dengan membuat instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk pengambilan data wawancara dengan Metode Delphi, yaitu metode yang melibatkan para pakar. Data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah untuk menentukan nilai indikator yang akan digunakan dalam membuat Indeks Sanitasi Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Indeks Sanitasi Lingkungan Pulau-Pulau Kecil digunakan sebagai instrumen penilaian kriteria-kriteria dari setiap komponen yang berhubungan dengan tujuan penelitian yaitu analisis sanitasi di pulau kecil. Kemudian analisis spasial dilakukan berdasarkan nilai indeks yang didapatkan. Hasil penelitian berdasarkan indeks sanitasi lingkungan menunjukkan nilai indeks sebesar 52,40 yaitu sanitasi lingkungan dan kehidupan masyarakat masuk dalam status sedang. Nilai ini sesuai dengan keadaan di wilayah studi bahwa sebagian besar masyarakat memiliki sarana sanitasi yang memadai berasal dari subsidi, namun tidak mampu menerapkan prinsip sanitasi karena rendahnya pendidikan dan kesejahteraan. Hasil indeks menunjukkan pencemaran lingkungan terjadi dalam jumlah yang dapat mengganggu kesehatan, kualitas air berada di bawah standar, dan kesadaran lingkungan cukup rendah. Penerapan indeks yang telah dikembangkan terhadap data-data dari area studi menunjukkan bahwa indikator-indikator dalam tiap komponen sesuai untuk penilaian dan cukup memberikan kriteria yang komprehensif. Indikator-indikator dalam komponen kualitas air tanah sesuai untuk penilaian, sebab airtanah sebagai sumber air pada pulau-pulau kecil padat penduduk cenderung mengalami masalah pencemaran akibat intrusi air laut dan aktivitas rumah tangga. Indikator-indikator dalam komponen kesejahteraan masyarakat juga cukup sesuai untuk penilaian. Komponen ini mampu mencitrakan kemampuan masyarakat di pulau-pulau kecil dalam menerapkan praktek sanitasi, sebab praktek sanitasi yang kurang adalah dampak dari rendahnya kesejahteraan masyarakat. Komponen potensi sumberdaya hayati laut juga sesuai untuk penilaian karena mampu mengkuantifikasi keadaan sumberdaya hayati laut, dan menilai kesadaran lingkungan berdasarkan pengetahuan nelayan terhadap kelestarian sumberdaya hayati laut. Validitas indeks ini sampai sebatas berlakunya kriteria yang digunakan. Indeks ini diharapkan dapat menjadi instrumen penilaian sanitasi lingkungan yang dapat diterapkan untuk pulau-pulau kecil lainnya yang memiliki kesamaan karakteristik dengan wilayah studi.