Abstrak dan Abstract
PUBLIC karya
Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Kata Pengantar
PUBLIC karya
BAB I
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB II
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB III
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB IV
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB V
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Daftar Pustaka & Lampiran
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Cover
PUBLIC karya
Pada tesis ini dilakukan penelitian tentang karakteristik bentonit terhadap arus DC,
AC, dan impuls dengan tingkat kelembaban dan kandungan kimia yang berbedabeda. Hasil yang didapatkan adalah pada pengujian DC, semakin tinggi kelembaban
dan kandungan kimia, resistivitas yang didapatkan turun. Berdasarkan seluruh
pengujian DC, penambahan HCl dapat menghasilkan resistivitas paling rendah.
Lalu secara berturut-turut penambahan NaCl, penambahan NaOH, dan pengubahan
nilai kelembaban menghasilkan nilai resistivitas yang semakin meningkat. Hal ini
terjadi karena peningkatan kelembaban dan kandungan kimia dapat meningkatkan
konduktivitas pada bentonite. Pada pengujian AC, semakin tinggi kelembaban dan
kandungan kimia untuk tiap variasi maka resistivitas rata-rata AC semakin rendah.
Secara umum, NaOH memberikan resistivitas paling rendah. NaCl memberikan
resistivitas yang paling tinggi, diteruskan oleh HCl lalu kelembaban. Tren
resistivitas terhadap log f untuk tiap pengujian sejenis yaitu untuk frekuensi rendah,
dibawah 200 kHz (log f ? 6.3) nilai resistivitas rata-rata yang didapatkan tidak
banyak berubah. Selanjutnya, untuk frekuensi sampai 10 MHz (log f = 7), nilai
resistivitas meningkat dan menurun lagi sampai frekuensi 13 MHz (log f ? 7.13).
Puncak resistivitas tertinggi didapatkan saat frekuensi 10 MHz, dengan urutan
puncak dari tertinggi ke terendah adalah variasi kandungan NaCl, HCl, NaOH, lalu
kelembaban. Sementara itu, pada pengujian impuls, resistivitas rata-rata bentonit
paling rendah pada saat diberikan HCl. Sementara kelembaban tidak terlalu
berpengaruh terhadap penurunan resistivitas bentonit jika dibandingkan variasi
lain. NaOH memberikan resistivitas terendah kedua setelah HCl dan NaCl
memberikan resistivitas yang lebih rendah dibandingkan variasi kelembaban.
Semakin konduktif bentonit maka tegangan breakdown yang dihasilkan lebih kecil.
Hal ini dapat dilihat dari perbandingan tegangan breakdown untuk tiap variasi pada
bentonit, yaitu HCl memberikan tegangan breakdown yang paling kecil dan
kelembaban memberikan tegangan breakdown yang paling tinggi