Perpustakaan Digital ITB

Budaya yang telah diturunkan oleh nenek moyang kita sangat penting dijaga untuk memperkuat identitas suku. Dewasa ini, banyak tradisi yang ditinggalkan akibat globalisasi. Ibu Kota DKI Jakarta merupakan salah satu pusat kegiatan perekonomian, tentunya banyak orang dari luar yang masuk untuk mengadu nasib sampai menetap tinggal di ibu kota. Hal ini dapat menyebabkan adanya budaya baru di ibu kota. Sejak zaman dahulu, kota Batavia dihuni oleh masyarakat Betawi yang berkegiatan secara ekonomi dan sosial. Masyarakat Betawi memiliki ciri khas budaya dan tradisinya sendiri, salah satunya rumah tradisional Betawi yang dahulu diterapkan oleh masyarakatnya. Kepemilikan rumah tradisional Betawi memberikan status dan identitas dari penghuninya, sangat disayangkan pada masa sekarang penggunaan konstruksi rumah tradisional Betawi mulai hilang satu per satu. Salah satu tipe rumah tradisional Betawi yaitu Rumah Kebaya yang memiliki ciri atap rumah yang terlihat seperti lipatan kebaya. Mengubah konstruksi rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu penelitian ini memecahkan masalah tersebut dengan cara membuat produk interior yang terinspirasi dari filosofi Rumah Kebaya. Sumber data dikumpulkan dari unit kebudayaan Betawi yang masih berdiri hingga saat ini. Teknik reka latar yang digunakan untuk produk interior yaitu teknik bordir khas Betawi yang biasanya diaplikasikan pada kebaya encim Betawi, teknik digital printing, dan sentuhan teknik sulam manual dan payet sebagai pelengkap.