digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anya Nadhira Amanna
PUBLIC Alice Diniarti

Ragam hias tradisional Indonesia merupakan salah satu seni yang erat kaitannya dengan bidang keilmuan kriya. Ragam hias tradisional merupakan warisan seni kebudayaan Indonesia yang penting dan juga merupakan identitas seni rupa tradisional suatu daerah. Tiap-tiap jenis ragam hias tradisional di Indonesia dari masing-masing daerah memiliki ciri khas, makna, serta filosofinya tersendiri. Salah satu warisan seni ragam hias tradisional nusantara yang unik adalah tato tradisional asal Dayak Iban, Kalimantan Barat. Tato merupakan seni melukis di atas kulit tubuh dengan cara menusuk-nusukkan jarum untuk memasukkan warna ke dalam kulit. Kebudayaan mentato ini pada awalnya merupakan tradisi turun temurun yang mengandung makna filosofi yang luhur. Pada masyarakat Dayak Iban, tato digunakan sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi secara nonverbal. Ragam hias tato ini melambangkan identitas diri seperti status sosial dan pengalaman-pengalaman hidup yang telah ditempuh individu tersebut. Sayangnya, di era modern ini kebudayaan mentato tersebut semakin luntur, dan banyak kaum muda Suku Dayak yang memilih untuk melepaskan tradisi mentato tubuh mereka. Hal ini dikarenakan adanya pandangan stigma negatif dari masyarakat Indonesia di luar suku Dayak. Banyaknya perusahaan atau instansi yang melarang karyawannya untuk memiliki tato di tubuhnya juga menyebabkan warga Dayak yang bertato sulit untuk mencari pekerjaan, khususnya di wilayah perkotaan. Dalam penelitian ini, ragam hias tato tradisional Dayak Iban dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam sebuah rancangan kostum nasional dengan menggunakan metode studi pustaka, eksplorasi material, serta eksplorasi desain. Kostum nasional merupakan salah satu karya kriya tekstil yang dapat merepresentasikan dan menggambarkan karakteristik atau cerita dari sebuah konsep. Dengan mengangkat nilai-nilai, makna, dan konsep dari ragam hias tato tradisional Dayak Iban dan mengintegrasikannya ke dalam sebuah desain kostum nasional, diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan kebudayaan tato tradisional Dayak Iban.