Berbagai negara kini mulai fokus terhadap peningkatan polusi udara yang
mengakibatkan perubahan iklim. Penggunaan energi baru terbarukan mulai
dipercepat di berbagai sektor, salah satunya pada sektor kelistrikan. Projek PLTS
atap menjadi salah satu rencana unggulan di berbagai negara yang nantinya juga
akan merubah tatanan sistem tenaga listrik menjadi Distributed Energy Generation
(DEG), dimana listrik dapat dibangkitkan dekat dengan beban. Penentuan kapasitas
dari pembangkit tersebar ini perlu diperhatikan sehingga intermitensi yang muncul
tidak mengganggu kestabilan sistem. Selain itu, penambahan pembangkit pada
suatu lokasi dapat mempengaruhi rugi - rugi daya sistem, profil tegangan, dan
keandalan. Pada penelitian ini, metode optimasi baru untuk mendapatkan lokasi dan
kapasitas pembangkit intermiten tersebar diajukan dengan mengkombinasikan
antara metode modifikasi Loss Sensitivity dan Hosting Capacity. Metode optimasi
yang diajukan berhasil menurunkan losses sistem IEEE 33 Bus Test hingga 42,35%
dari losses awal dengan menambahkan 830 kW pembangkit intermiten yang disebar
pada 9 bus berbeda. Penambahan pembangkit pada lokasi dan kapasitas yang
optimal ini juga mampu memperbaiki profil tegangan sistem, menurunkan
pembebanan komponen, merubah aliran daya, dan tentunya tidak mengganggu
kestabilan frekuensinya.