Perpustakaan Digital ITB

Diabetic foot ulcer (DFU) adalah luka kronis yang sulit sembuh pada kaki pasien penderita diabetes. Sekitar 84% pasien diabetes menjalani amputasi tungkai bawah. Meskipun terdapat banyak obat topikal dan sistemik telah digunakan untuk menyembuhkan DFU, tetapi dapat menyebabkan munculnya pertumbuhan bakteri berlebih akibat luka yang terbuka. Pembalut luka berbasis hidrogel dipilih untuk penyembuhan DFU dikombinasikan dengan ekstrak herbal dari daun kelor atau Moringa oleifera (MO) untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada luka karena mengandung zat bioaktif yang kaya flavonoid dan vicenin-2 sebagai antimikroba dan anti-inflamasi. Pembalut luka hidrogel berbasis polivinil alkohol (PVA), ekstrak daun kelor (MO), dan graphene oxide (GO) dikembangkan sebagai pembalut luka untuk penyembuhan DFU. Hidrogel PVA/MO/GO disintesis menggunakan metoda freeze-thaw dengan variasi konsentrasi ekstrak MO 0,1 w/t% 0,5 w/t%, dan GO 0,05 w/t% pada PVA 10w/t%. Morfologi hidrogel yang telah dibuat menunjukkan adanya struktur berpori. Setelah uji degradasi struktur pori hidrogel semakin terbuka. Laju degradasi sebesar 26-28% ditunjukkan oleh semua sampel hidrogel. Penambahan GO menghasilkan kekuatan tarik yang meningkat. Selain ditambahkan untuk meningkatkan sifat mekanis hidrogel, GO dilaporkan memiliki sifat antibakteri. Hasil uji antibakteri hidrogel menunjukkan aktivitas antibakteri dengan reduksi optimum pada sampel hidrogel PVA/MO/GO untuk bakteri Gram positif S. aureus 94% dan 82% untuk bakteri Garm negatif E. coli. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hidrogel PVA/MO/GO berpotensi digunakan sebagai pembalut luka antibakteri untuk penyembuhan luka DFU.