digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 di Indonesia telah mengakibatkan kesulitan pada perkembangan perekonomian nasional terutama pada kelangsungan hidup dunia usaha. Dampak yang paling besar dari krisis moneter ini adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada para krediturnya menjadi menurun. Kesulitan serupa juga dialami oleh PT. X yang sejak tahun 1998 mulai mengalami kesulitan keuangan akibat menurunnya tingkat penjualan dan tingginya beban hutang yang harus ditanggung. Selama lima tahun terakhir ini perusahaan terus merugi dan gagal untuk membayar hutang yang telah jatuh tempo. Usaha untuk menyelamatkan kelangsungan hidup perusahaan telah dilakukan melalui restrukturisasi kredit yaitu dengan memperpanjang masa kredit dan masa pengembalian tunggakan hutang berupa bunga dan denda pinjaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan, program penyehatan perusahaan yang telah dilakukan dan prospek usaha di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui apakah kelangsungan hidup perusahaan dapat terus dilanjutkan lagi atau harus dihentikan. Dengan menggunakan data keuangan perusahaan tahun 1998 sampai tahun 2001 menunjukkan hasil bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan masuk dalam kriteria tidak sehat dan terdapat indikasi kebangkrutan. Selain itu program restrukturisasi kredit yang dijalankan tidak mampu memperbaiki tingkat kesehatan perusahaan. Prospek usaha di masa yang akan datang juga belum mampu untuk mengeluarkan perusahaan dari masalah keuangan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka likuidasi atau pembubaran perusahaan merupakan langkah yang harus diambil untuk mencegah kerugian yang lebih besar.