digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi yang pesat dan keadaan pandemi Covid-19 yang merupakan bagian VUCA memiliki andil dalam mengakselerasi pergeseran proses bisnis yang erat kaitannya dengan teknologi digital. Fenomena ini dinamakan industri 4.0. Hal ini membuat modal insani Indonesia juga harus memiliki inovasi individual. Untuk mendukung inovasi individual terdapat faktor-faktor readiness yang dibutuhkan dalam industri 4.0 yaitu pengetahuan, kemampuan, sikap, budaya dan big data analitik. Telkom CorpU populasi pengembangan modal insani yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang disebarkan pada seluruh karyawan Telkom CorpU secara acak (random sampling) dan didapat 77 orang karyawan yang mengisi sebagai sampel. Kuesioner disusun berdasarkan teori kesiapan industri 4.0 dan Inovasi Individual yang terdiri dari 58 item pertanyaan yang kemudian diolah menggunakan SPSS 21 dengan metode regresi linier berganda. Pada penelitian ini, peneliti membuat dua model regresi yaitu regresi variabel utama pengetahuan, hard skills, soft skills, sikap, big data analitik, nilai dan kepercayaan individu terhadap inovasi individual. Pada model kedua peneliti menambahkan faktor-faktor demografis untuk melihat pengaruh dan meningkatkan kekuatan model regresi. Hasil dari regresi menunjukkan secara konsisten bahwa ada hubungan yang signifikan antara aspek pengetahuan (p<0.05), hard skills(p<0.05), soft skills(p<0.1) dan big data analitik (p<0.1) pada variabel kesiapan 4.0 terhadap inovasi individual karyawan Telkom CorpU. Sehingga model regresi merupakan model yang robust. Sedangkan faktor sikap dan budaya (kepercayaan dan nilai individu) belum memiliki hubungan signifikan terhadap inovasi individual. Inovasi individual merupakan kebutuhan karyawan dalam menghadapi keadaan bisnis yang cepat berubah. Variabel kesiapan industri 4.0 memiliki pengaruh yang nyata terhadap tingkat inovasi yang dimiliki karyawan sehingga harus menjadi perhatian dan terus ditingkatkan oleh perusahaan jika ingin memiliki talenta digital yang mumpuni dalam menghadapi industri 4.0.