digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Danang Yuliardi
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

BAB I Danang Yuliardi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Danang Yuliardi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Danang Yuliardi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Danang Yuliardi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Danang Yuliardi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BPJS Ketenagakerjaan mendukung visi pemerintah dengan mengembangkan layanan syariah, maka diperlukan penempatan dana investasi ke instrumen syariah. Saham sebagai salah satu instrumennya perlu dialokasikan dengan portofolio yang optimal. Model Black-Litterman (BL) merupakan kombinasi vektor ekuilibrium pasar yang diwakili Capital Asset Pricing Model (CAPM) dari ekspektasi imbal hasil dengan view subjektif dari pandangan investor tentang ekspektasi imbal hasil. Apalagi BPJS Ketenagakerjaan sebagai pengelola dana publik yang memiliki porsi investasi yang besar di Indonesia, khususnya saham, maka pengaruh dari kebijakan investasi yang diputuskan BPJS Ketenagakerjaan menjadi perhatian investor lainnya. Portofolio model BL dianalisis dengan Value at Risk metode historis, sehingga diharapkan dapat mengukur risiko kerugian untuk kinerja dari investasi di BPJS Ketenagakerjaan. Dari hasil perbandingan antara ekspektasi imbal hasil portofolio BL dengan VaR dapat dipilih penggunaan view pada mean dari target harga saham oleh konsensus untuk dijadikan portofolio optimal. Dikarenakan, dengan 6 komposisi saham, yaitu 4,4% AKRA; 20,9% ICBP; 21,3% INDF; 14,4% KLBF; 32,1% TLKM; dan 6,9% UNVR, didapatkan nilai ekspektasi imbal hasil portofolio yang lebih rendah sedikit dari view pada kuantil ke-50%, namun memiliki nilai variansi yang lebih kecil. Berdasarkan perhitungan nilai VaR, didapatkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan view pada kuantil ke-25%, 50%, dan 75%. Hasil tersebut sesuai dengan profil risiko dari BPJS Ketenagakerjaan.