digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Zaahid Alkindi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Darah adalah salah satu elemen paling penting dalam tubuh makhluk hidup karena memiliki berbagai fungsi, seperti membawa oksigen dan nutrien ke seluruh jaringan dan organ tubuh untuk menjaga stabilitas tubuh serta sebagai salah satu alat pertahanan tubuh dalam melawan virus, bakteri, atau benda asing yang masuk dalam tubuh. Darah terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu plasma darah dan sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit). Separasi darah cukup sulit dilakukan dari sisi media maupun sains karena jumlah eritrosit yang cukup masif dibanding komponen lain. Salah satu solusi dari masalah ini adalah dengan adanya konsep microfluid. Microfluid adalah ilmu yang mempelajari perilaku aliran fluida dalam skala mikro dan sistem analisis mikro yang memanfaatkan karakteristik fisis khusus yang ada pada sel-sel mikro tersebut. Salah satu teknik yang digunakan pada microfluid adalah teknik hidrodinamik, yang akan memanfaatkan persamaan Hagen-Poiseuille untuk melakukan separasi antara dua benda berdasarkan perbedaan ukuran beserta fluidanya dengan memanfaatkan konsep listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Ternyata konsep ini dapat diaplikasikan untuk pemisahan dua benda yang berbeda ukurannya dengan fluida sebagai media penghantarnya. Pada tugas akhir ini akan dicari akurasi proses penyaringan antara 2 jenis benda beda ukuran dan juga volum akhir yang tersaring pada outlet-nya. Untuk mengambil data ini, dilakukan dua perbedaan perlakuan, yaitu ketika bola ditempatkan terlebih dahulu ke wadah dan ketika air dialirkan terlebih dahulu ke wadah. Pada percobaan separasi dengan memasukkan bola terlebih dahulu, sebanyak 15 dari 20 bola besar (75%) berhasil dihantarkan ke bagian outlet dan terdapat 64,1 mL air yang terkandung pada bagian outlet (4,133% dari volum keseluruhan). Pada percobaan separasi dengan mengalirkan air terlebih dahulu, sebanyak 12 dari 20 bola besar (60%) berhasil dihantarkan ke bagian outlet dan terdapat 228 mL air yang terkandung pada bagian outlet (6,998% dari volum keseluruhan). Setelah melihat data sebelumnya, muncul pertanyaan berikutnya, yaitu bagaimana persebaran pola bola saat dialirkan dengan fluida. Pada percobaan mencari pola persebaran bola kecil, bola kecil yang berupa peluru plastik dengan diameter 6 mm cenderung jatuh ke bagian kiri dari inlet A jika dialirkan dari inlet A karena bentuk perm,ukaan channel yang tidak datar (condong ke kiri). Tetapi, karena uji coba yang dilakukan secara berkali-kali, mengakibatkan channel mengalami deformasi dan hasilnya menjadi berbeda dengan data sebelumnya (benda cenderung jatuh ke bagian kanan inlet A) Pada percobaan mencari pola persebaran bola besar yang berupa bola styrofoam dengan diameter 10 mm, bola besar yang berupa bola styrofoam dengan diameter 10 mm cenderung jatuh ke bagian main channel. Hasil ini bersesuaian dengan apa yang ingin dicapai untuk menyortir benda dengan diameter lebih dari 7,941 mm (lebar virtual yang masuk ke side channel) ke bagian outlet.