digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021_TS_PP_Nugroho_1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Yose Ali Rahman

Saat ini team Maintenance memiliki resource loading yang terbatas untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari, halt sb berdampak pada keterlambatan memberikan waktu respon dan menambah biaya maintenance untuk pekerjaan korektif. Sejalan dengan strategi Perusahaan, maka pensiunan pegawai maintenance, teknisi grade rendah (low grade tchnician) atau perpindahan pegawai ke departemen lain tidak akan digantikan padahal kegiatan pemeliharaan masih tetap sama. Dengan kondisi tersebut Perusahaan memutuskan untuk menerapkan kontrak servis outsourcing untuk “mengisi” posisi teknisi low grade dan pegawai yang pensiun. Kami menggunakan istilah "mengisi" jasa service alih-alih mengganti. Jasa pemeliharaan ini untuk menyediakan kegiatan pelayanan jasa perawatan dengan skema resource unit rate (RUR) dan pengadaan material/suku cadang untuk material yang tidak dipasok oleh Gudang Perusahaan. Home base kontrak ini berada di Duri tetapi cakupan wilayah untuk mendukung semua tim pemeliharaan di Operasi Sumatera. Pengadaan material melalu kontrak bertujuan untuk mempercepat penyediaan critical spare part untuk material utama/ habis pakai terutama untuk Air Compressor, material pompa CVC dan Water Injection Pump untuk mencegah kondisi unplan down atau mencegah terjadinya LPO. Namun, aktivitas pemeliharaan biasanya berada di luar bisnis inti fasilitas produksi, oleh karena itu perusahaan sering gagal menangkap peluang yang mungkin berasal dari strategi manajemen yang dioptimalkan dengan benar. Oleh karena itu, manajemen pemeliharaan strategis harus mencakup kemungkinan kegiatan pemeliharaan outsourcing untuk memastikan kinerja yang diperlukan dari sistem produksi, sementara memungkinkan perusahaan untuk memusatkan sumber daya mereka pada kegiatan inti mereka. Agar dapat dilaksanakan secara efektif, strategi outsourcing harus didukung oleh kontrak yang berorientasi pada performane base. Makalah ini bertujuan untuk memberikan metodologi yang memadai untuk mengatasi masalah kekurangan resource tersebut dan untuk menentukan alternatif terbaik strategi sumber daya manusia yang terbaik berdasar kondisi pasar oil dan gas di sekitar tahun 2017-2018 dimana harga oli cenderung rendah di waktu tsb Metodologi yang diusulkan di sini didasarkan pada evaluasi fungsi keuntungan yang diharapkan dari pemasok dan penyedia, dengan melakukan analisis trade-off berdasarkan biaya transaksi dan analisis CVP (Cost Volume Profit). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat berapa budget yang akan diberikan oleh Operator baru setelah alih kelola blok minyak dan gas kepada pemangku yang baru dengan menggunakan analisa regressi linier