COVER Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Oktovianus
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Pelajaran kimia sering dianggap sulit dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini disebabkan penyajian materi kimia lebih banyak disajikan dalam bentuk teori dan hafalan semata tanpa melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pembelajaran yang mengaktifkan siswa, salah satunya dengan metode eksperimen/praktikum. Materi reaksi kimia organik, termasuk reaksi kondensasi aldol, merupakan salah satu materi kimia yang disampaikan di sekolah menengah atas/sederajat. Salah satu senyawa kimia organik yang reaksinya merupakan reaksi kondensasi aldol/Claisen- Schmidt adalah senyawa 2-hidroksicalkon yang merupakan senyawa turunan calkon. Senyawa calkon banyak digunakan sebagai antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antimalaria, antimikroba, dan anti-HIV. Berbagai metode telah dilakukan dalam sisntesis senyawa calkon baik metode konvensional yang meliputi penggerusan, pengadukan dan refluks maupun metode MAOS (Microwave Assisted Organic Chemistry). Keunggulan metode MAOS dibandingkan metode konvensional antara lain berprinsip pada kimia hijau karena memiliki rendemen yang tinggi, reaksi berlangsung lebih cepat, prosedur kerja yang sederhana dan memiliki produk samping relatif sedikit. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis senyawa 2-hidroksicalkon dari prekursor salisilaldehid dan asetofenon dengan katalis basa NaOH dengan metode iradiasi gelombang mikro menggunakan oven microwave domestik dengan luaran daya 800 watt dan frekuensi 2450 MHz selama 80 detik pada suhu 65 -75 oC. Bentuk kristal yang diperoleh berupa serbuk berwarna kuning terang dengan titik leleh 145 – 147 oC. dengan rendemen sebesar 96,56%. Struktur senyawa dikonfirmasi melalui spektroskopi FTIR, 1H–NMR dan 13C– NMR. Selanjutnya dilakukan pembuatan modul praktikum untuk SMA/sederajat berdasarkan penelitian ini dengan tingkat kelayakan pemakaian 86,37%. Adapun pengujian kelayakan dilakukan terhadap siswa kelas XII IPA SMAN 3 Malinau, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 64 orang.