COVER Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Azifa Risalati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Glimepirid merupakan obat diabetes tipe 2 yang diabsorsbsi di saluran cerna bagian atas. Salah satu
kendala yang dialami oleh obat-obatan yang diabsorsi di saluran cerna bagian atas adalah waktu
tinggal obat dalam lambung yang cukup singkat. Hal ini berakibat pada tidak sempurnanya absorpsi
dan menurunkan bioavailabilitas obat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
memperpanjang dan mengontrol waktu tinggal obat dalam lambung adalah dengan membuatnya
dalam bentuk sediaan dengan sistem penghantaran gastroretentive seperti sediaan yang
mengapung. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan glimepirid dengan pelepasan
terkontrol dalam bentuk mikrosfer yang dapat mengapung dengan metode penguapan pelarut
emulsi. Formula yang digunakan terdiri dari glimepirid sebagai bahan aktif, etil selulosa dan hidroksi
propil metil selulosa (HPMC) sebagai polimer pembentuk mikrosfer, Tween 80 sebagai zat
pengemulsi serta etanol dan diklorormetan sebagai pelarut polimer. Evaluasi yang dilakukan
terhadap mikrosfer yang terbentuk adalah efisiensi penjerapan, jumlah rendemen, bentuk
mikrosfer, ukuran partikel, kemampuan mengapung, morfologi permukaan mikrosfer, serta
pelepasan glimepirid dari mikrosfer. Formula terbaik yang dihasikan pada penelitian ini adalah F9
yang terdiri dari etil selulosa : Glimepirid (1:1) dengan nilai efisiensi penjerapan sebesar 72,36 ±
2,01%. Rendemen yang dihasilkan adalah 77,9%. Ukuran partikel rata-rata dari mikrosfer F9 yang
dihasilkan adalah 83,38 ± 53,33??. Sebanyak 61,87 ± 2,11% mikrosfer formula ini masih dapat
mengapung selama 12 jam dalam medium simulasi cairan lambung. Morfologi permukaan
mikrosfer yang terlihat dari hasil Scanning Electron Microscopic menunjukkan bahwa mikrosfer
berbentuk spheris dengan permukaan yang agak kasar. Jumlah glimepirid yang dapat dilepaskan
dari mikrosfer F9 selama 12 jam adalah 50,09 ± 0,56%.