digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang terkait dengan kadar glukosa dalam darah. Terdapat 2 tipe DM yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 2 disebabkan oleh genetik dan gaya hidup yang merupakan kontributor terbesar untuk kasus DM. Pasien dengan DM tipe 2 yang diobati dengan terapi kombinasi menggunakan sediaan kombinasi dosis tetap (FDC) untuk meningkatkan kepatuhan pasien dan efek terapeutik. Kandungan sediaan FDC adalah metformin dan glimepiride. Penetapan kadar keduanya belum terdapat didalam monografi kompendial. Dalam penelitian ini telah dikembangkan metode analisis metformin dan glimepiride yang cepat, sederhana, dan spesifik menggunakan KLT-spektroflurometri. Kadar metformin dan glimepirid dalam campuran ditentukan secara KLT-spektrofluorometri menggunakan dansil klorida sebagai pereaksi derivatisasi dalam kondisi alkali. Pada metode KLT, metformin dan glimepiride dilarutkan dengan metanol dan memberikan nilai Rf masingmasing 0,52 dan 0,70 dalam sistem fase diam silika gel GF254 dan cairan pengembang berupa campuran metanol:air:asam asetat glasial (6:4:0,25). Hasil KLT dikerok dan direaksikan menggunakan dansil klorida 0,1% kemudian dilakukan pengukuran intensitas fluoresensi pada panjang gelombang emisi 483 nm untuk metformin dan 489 nm untuk glimepirid. Validasi metode dilakukan dengan menentukan linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi (BD) dan batas kuantisasi (BK). Metode yang telah divalidasi diaplikasikan untuk penetapan kadar metformin dan glimepirid dalam tablet di pasaran. Kandungan tablet memenhi syarat yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia V.