Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang terkait
dengan kadar glukosa dalam darah. Terdapat 2 tipe DM yaitu DM tipe 1 dan DM
tipe 2. DM tipe 2 disebabkan oleh genetik dan gaya hidup yang merupakan
kontributor terbesar untuk kasus DM. Pasien dengan DM tipe 2 yang diobati dengan
terapi kombinasi menggunakan sediaan kombinasi dosis tetap (FDC) untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dan efek terapeutik. Kandungan sediaan FDC
adalah metformin dan glimepiride. Penetapan kadar keduanya belum terdapat
didalam monografi kompendial. Dalam penelitian ini telah dikembangkan metode
analisis metformin dan glimepiride yang cepat, sederhana, dan spesifik
menggunakan KLT-spektroflurometri. Kadar metformin dan glimepirid dalam
campuran ditentukan secara KLT-spektrofluorometri menggunakan dansil klorida
sebagai pereaksi derivatisasi dalam kondisi alkali. Pada metode KLT, metformin
dan glimepiride dilarutkan dengan metanol dan memberikan nilai Rf masingmasing 0,52 dan 0,70 dalam sistem fase diam silika gel GF254 dan cairan
pengembang berupa campuran metanol:air:asam asetat glasial (6:4:0,25). Hasil
KLT dikerok dan direaksikan menggunakan dansil klorida 0,1% kemudian
dilakukan pengukuran intensitas fluoresensi pada panjang gelombang emisi 483 nm
untuk metformin dan 489 nm untuk glimepirid. Validasi metode dilakukan dengan
menentukan linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi (BD) dan batas kuantisasi
(BK). Metode yang telah divalidasi diaplikasikan untuk penetapan kadar
metformin dan glimepirid dalam tablet di pasaran. Kandungan tablet memenhi
syarat yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia V.