digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prevalensi penyakit Diabetes Mellitus (DM) diprediksi mencapai 10,4% tahun 2040 dengan proporsi mortalitas 6%. Terdapat trend peningkatan penggunaan glimepirid yang merupakan substrat CYP2C9 di Indonesia, namun memerlukan perhatian jika digunakan bersama induktor atau inhibitor enzim CYP2C9 seperti obat atau herbal karena berpotensi interaksi. Interaksi dapat diprediksi melalui perubahan profil farmakokinetik glimepirid atau substrat CYP2C9 lainnya akibat modulasi proses metabolismenya. Terjadinya interaksi obat dapat diminimalisir jika tersedia informasi yang terdigitalisasi atau computerized decision support systems. Saat ini aplikasi interaksi obat dengan herbal berbahasa utama Indonesia masih terbatas. Dalam penelitian ini dikembangkan aplikasi interaksi obat dengan sumber database dikumpulkan dari pemodelan in vitro –in vivo correlation (IVIVC) basic static pada enzim CYP2C9, hasil penelitian, dan evaluasi interaksi glimepirid atau substrat CYP2C9 dengan herbal. Berdasarkan pencarian data dengan kata kunci pencarian di PubMed ((Herbal interaction) AND (2C9)), ((Herbs interaction) AND (2C9)) dan di Google scholar “Herbal Interaction”, “Herbs Interaction”, dan “inhibition CYP2C9”, terdapat tujuh herbal yang digunakan yaitu herba sambiloto, kulit buah manggis, buah paria, buah cabe, buah delima, rimpang kunyit, dan rimpang jahe. Pemodelan basic static 1+Imax,u/Ki,u, R ?1,02 memberikan performa paling baik dengan nilai RMSE, GMFE, PPE dan NPE terendah, positif benar (TP) 84,62%, negatif benar (TN) 85,71% sehingga digunakan dalam aplikasi. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik glimepirid 1 mg/kgBB dengan ekstrak herba sambiloto 230 mg/kgBB dosis tunggal pada tikus DM aloksan dengan analisa kadar glimepirid menggunakan LC-ESI-MS/MS mode ion positif m/z 491 ?126 (LOQ 2 ng/mL) yang telah dikembangkan dan divalidasi, serta kadar glukosa darah dengan GOD-PAP. Hasil studi menunjukan adanya potensi interaksi farmakodinamik aditif dengan peningkatan AAC 42,19% dengan tingkat resiko moderat pada tikus DM. Hasil evaluasi interaksi glimepirid atau substrat CYP2C9 lain dengan buah cabe pada tikus DM dan rimpang jahe pada tikus DM dan manusia menunjukan interaksi farmakodinamik aditif, dan bersama kulit buah manggis kategori antagonis pada tikus DM, namun tidak menunjukan perubahan profil farmakokinetik. Pada rimpang kunyit dan buah delima selain menunjukan interaksi aditif, juga terdapat perubahan profil farmakokinetik substrat CYP2C9 secara signifikan pada tikus DM, namun tidak pada manusia. Studi interaksi ekstrak air buah paria menunjukan tingkat resiko interaksi mayor dengan kematian pada tikus DM, sedangkan pada manusia hipoglikemia berat.