ABSTRAK Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira
Pandemi virus Coronavirus Disease-19 (COVID-19) membuat perubahan perilaku
pada masyarakat tidak terkecuali aspek transportasi. Penyebaran virus yang menular
dengan cepat dari jarak yang dekat membuat masyarakat mulai menggunakan sepeda
sebagai moda transportasi alternatif yang relatif lebih aman dibandingkan dengan
transportasi umum yang berdesakan. Kebutuhan pesepeda yang meningkat membuat
pemangku kebijakan perlu mengakomodasi kebutuhan yang melonjak dengan
menyediakan fasilitas pendukung sepeda yang aman dan nyaman. Aspek keamanan
dari kebijakan terkait perencanaan moda bersepeda yang ada di Indonesia menjadi
perhatian khusus dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59
Tahun 2020 yang mengatur tentang keselamatan pesepeda. Oleh karena itu, tujuan
dari penelitian ini adalah perlu diteliti lebih lanjut bagaimana kebijakan dan
peraturan terkait perencanaan moda bersepeda untuk meningkatkan keselamatan
pesepeda dari peraturan dan kebijakan yang sudah ada di Indonesia dengan melihat
standar perencanaan jalur sepeda dengan studi preseden wilayah lain ataupun kajian
terkait aspek keselamatan sehingga menghasilkan kriteria dan indikator terkait
perencanaan moda bersepeda untuk meningkatkan keselamatan bersepeda. Penelitian
ini melakukan observasi untuk melihat kesesuaian kondisi eksisting terhadap kriteria
dan indikator keselamatan bersepeda di Kota Bandung. Penelitian ini juga
menggunakan data hasil kuesioner yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Kota
Bandung untuk melihat persepsi dan perilaku pesepeda di Kota Bandung serta kajian
lain terkait persepsi dan perilaku pesepeda dalam meningkatkan aspek keselamatan.
Melalui observasi, hasil kesesuaian kondisi eksisting dengan kriteria dan indikator
terdapat indikator yang masih mempunyai nilai cukup dan buruk serta tidak
meratanya kualitas dari kriteria dan indikator keselamatan bersepeda di Kota
Bandung. Selanjutnya, dilakukan triangulasi dengan hasil kuesioner terkait persepsi
dan perilaku pengguna sepeda yang ada di Kota Bandung maupun kajian secara
umum. Hasil dari triangulasi ini adalah beberapa kriteria dan indikator keselamatan
bersepeda mempunyai pengaruh penting terhadap keselamatan pesepeda.
Kesenjangan yang terjadi antara kondisi eksisting dan kondisi yang diharapkan dari
standar perencanaan jalur sepeda dan kajian mengenai persepsi keselamatan
pesepeda dijadikan rekomendasi untuk mengevaluasi kebijakan terkait keselamatan
pesepeda di Indonesia ataupun masukan kepada pemerintah daerah Kota Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kesenjangan antara kriteria dan indikator
berdasarkan studi preseden empiris yang belum diatur dalam kebijakan terkait
perencanaan moda bersepeda di Indonesia, kesenjangan antara kondisi eksisting
kriteria dan indikator keselamatan bersepeda dan kriteria indikator sesuai standar
perencanaan moda bersepeda di mana belum meratanya kualitas moda bersepeda di
Kota Bandung, serta kesenjangan antara kriteria dan indikator sesuai dengan standar
perencanaan moda bersepeda dengan kajian mengenai persepsi dan perilaku
pengguna sepeda dalam meningkatkan keselamatan pesepeda di mana terdapat
kriteria dan indikator yang dianggap berpengaruh terhadap keselamatan pesepeda.