digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005 MUCHYIDIN
PUBLIC 

Abstrak: Proses perencanaan yang tepat sangat menentukan dalam pencapaian suatu kegiatan pemeliharaan yang efektif dan efisien agar tingkat pelayanan yang harus disediakan oleh suatu bangunan infrastruktur dapat terpenuhi. Salah satu hal yang diperlukan dalam suatu proses perencanaan adalah adanya kemampuan dari pihak pengambil keputusan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan perkiraan kondisi suatu bangunan infrastruktur pada masa yang akan datang agar aspek penganggaran, pembiayaan dan kebijakan dapat ditentukan secara,tepat sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi kegiatan pemeliharaan yang terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Perkiraan mengenai kondisi suatu bangunan infrastruktur pada masa yang akan datang dapat diperoleh melalui suatu model penurunan kondisi dari bangunan infrastruktur tersebut. Model penurunan kondisi bangunan infrastruktur jembatan yang saat ini dipakai dalam program si stem manajemen jembatan Integrated Bridge Management System (IBMS), didalam penghitungannya hanya mempertimbangkan aspek umur dari bangunan jembatan tersebut saja dan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lainnya yang menurut pengamatan diperkirakan mempengaruhi penurunan kondisi tersebut. Analisa dilakukan terhadap data dari jembatan-jembatan yang berada pada ruas jalan propinsi di propinsi Jawa Barat dengan tipe bangunan atas gelagar beton bertulang (GTI). Data jembatan tersebut mencatat data-data mengenai panjang bentang jembatan, lebar jembatan, umur jembatan dan beban lalu-lintas AADT yang diasumsikan mempengaruhi perubahan nilai kondisi serta data nilai kondisi jembatan yang akan dianalisa perubahannya. Hasil analisa data menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diasumsikan mempengaruhi perubahan nilai kondisi jembatan secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat yaitu perubahan nilai kondisi. Apabila dianalisa lebih lanjut terhadap masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat, diperoleh hasil bahwa variabel bebas umur dan beban lalu-lintas AADT mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat perubahan nilai kondisi. Perbandingan basil perkiraan perubahan nilai kondisi antara perubahan nilai kondisi berdasarkan persamaan hasil analisa menggunakan metoda ordered-probit dan perubahan nilai kondisi berdasarkan model yang dipakai dalam IBMS dengan perubahan nilai kondisi berdasarkan data yang terkumpul menunjukkan bahwa nilai perkiraan perubahan nilai kondisi yang dihasilkan oleh metoda orderedprobit lebih mendekati nilai kondisi yang ada.