Vaksinasi merupakan salah satu metode yang diandalkan untuk mengeradikasi
penyakit infeksi di dunia, salah satunya adalah Hepatitis B. Saat ini, sediaan vaksin
Hepatitis B yang tersedia di pasaran adalah formulasi dengan menggunakan antigen
HBsAg-alum yang diberikan melalui rute injeksi. Akan tetapi vaksin injeksi
memiliki beberapa kekurangan antara lain, bersifat invasif dan hanya menginduksi
respon imun sistemik. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, sampai hari ini telah
banyak penelitian yang dilakukan untuk tujuan pengembangan vaksin yang lebih
aman, nyaman, dan efektif terutama dalam pencegahan penyakit yang ditularkan
secara seksual. Salah satunya adalah formulasi nanopartikel yang diberikan melalui
rute administrasi oral.
Pada percobaan nanopartikel diformulasi menggunakan metode gelasi ionotropik
menggunakan kitosan dan natrium tripolifosfat (STPP) sebagai cross linker.
Analisis karakteristik fisikokimia dari nanopartikel dilakukan dengan penentuan
ukuran partikel, indeks polidispersitas, muatan zeta potensial, morfologi
permukaan partikel, serta persen penjerapan antigen dan adjuvant. Pada formulasi
sediaan juga digunakan beberapa variasi dosis dari ekstrak meniran (PN) yang
berfungsi sebagai adjuvant untuk sediaan nanopartikel. Enkapsulasi nanopartikel
dilakukan dengan menggunakan polimer salut enterik natrium alginat, Eudragit FS
30 D, dan Eudragit S100 untuk melindungi antigen terjerap dari kondisi ekstrem
asam di saluran pencernaan. Evaluasi sediaan nanopartikel dilakukan secara in vitro
dan in vivo.
Nanopartikel yang dihasilkan memiliki rata-rata ukuran 200-300 nm, berbentuk
sferis dan bermuatan positif. Penjerapan antigen HBsAg adalah 85-95%, sementara
jumlah ekstrak PN terjerap adalah 60-75%. Evaluasi in vitro menunjukan bahwa
ketiga polimer mampu melindungi antigen terjerap pada kondisi asam dan akan
melepaskan antigen pada pH 7,4. Hasil dari evaluasi imunogenisitas secara in vivo
menunjukkan bahwa sediaan nanopartikel yang mengandung HBsAg dengan
adjuvant ekstrak PN dapat meningkatkan titer antibodi terhadap antigen HBsAg.
Efek titer antibodi tertinggi diberikan oleh sediaan nanopartikel antigen dan
nanopartikel ekstrak PN yang diberikan secara terpisah dengan jeda waktu
pemberian 1 jam.