digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabil Zuaevi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Terminal Kijing dibangun untuk meringankan beban pada Pelabuhan Utama Pontianak karena lokasinya yang sempit dan arus bongkar muat yang melebihi kapasitas Pelabuhan, rencana Terminal kijing akan menjadi pelabuhan modern terbesar di Kalimantan. Untuk bisa memenuhi cita-cita tersebut dibutuhkan fasilitas mumpuni yang dapat mendukung kapal yang lebih besar diantaranya alur pelayaran dan kolam Pelabuhan. Alur pelayaran merupakan komponen pelabuhan yang digunakan sebagai jalur masuk dan keluar kapal. Kolam pelabuhan merupakan area yang digunakan kapal untuk bersandar serta bermanuver demi keperluan bongkar muat. Konfigurasi yang perlu diperhatikan dalam desain alur pelayaran adalah kedalaman, lebar, dan kemiringan sisi samping. Sedangkan pada kolam pelabuhan, hal yang harus diperhatikan adalah kedalaman dan area kolam putar sebagai tempat kapal bermanuver. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan didesain dengan kedalaman -13.5 m LWS. Untuk mencapai kedalaman tersebut, maka diperlukan pekerjaan pengerukan. Tugas akhir ini mencakup penentuan layout alur pelayaran dan kolam pelabuhan, estimasi volume pengerukan, pemilihan kapal keruk, estimasi durasi pekerjaan pengerukan, dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengerukan. Layout yang digunakan adalah alur pelayaran untuk pelayaran 2 arah. Volume pekerjaan pengerukan sebesar 15.285.650,50 m3 dan akan dikeruk menggunakan TSHD Andromeda V dan TSHD Aru II. Biaya pekerjaan pengerukan sebesar Rp. 128.755,21 per m3.