digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fahmi Ashadi Puksi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Televisi adalah medium utama untuk mengakses hiburan dan informasi selama beberapa decade terakhir, tapi internet membawa revolusi teknologi luar biasa. TV teresterial siaran gratis yang bisa diterima melalui antenna masih menejadi media paling terjangkau bagi masyarakat Indonesia, dan masih menjadi media dengan ladang iklan terbesar. Internet mengancam posisi superior televisi dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan iklan mencapai puluhan persen. Revolusi digital tidak hanya datang dari internet, TV juga harus mempersiapkan transisi besar dari gelombang analog UHF atau VHF ke siaran televisi digital. Pemerintah menargetkan proses transisi selesai dalam 2 (dua) tahun dan segera melaksakan switch-off (ASO). Di tengah banyaknya perubahan, perusahaan tidak bisa hanya melihat faktor teknologi sebagai dasar strategi masa depan. ANTV harus waspada pada perubahan cepat dunia bisnis dan membangun strategi komprehensif untuk memastikan kelangsungan bisnis. Fokus riset ini adalah mengindetifikasi skenario yang mungkin terjadi 5 (lima) tahun mendatang. Analisis eksternal dan internal dalam metode perencanaan scenario akan menentukan driving forces, sementara wawacara dengan orang-orang yang terlibat dalam bisnis ANTV untuk identifikasi 3 (tiga) faktor terpenting dengan ketidakpastian tinggi. Peraturan pemerintah, perilaku konsumen dan trend konten menjadi critical uncertainties. Kombinasi critical uncertainties menciptakan 3 (tiga) skenario yaitu Prime Time Drama, Slapstick Comedy, dan Midnight Horror. Proses perencanaan scenario juga akan melihat implikasi dan pilihan kebijakan dari tiap scenario. Dari beberapa pilihan tersebut, beberapa faktor umum bisa mempersiapkan ANTV untuk masa depan. Saat ada scenario yang terjadi di masa depan, ANTV akan memiliki keunggulan untuk menghadapi kompetisi.