Penggunaan struktur beton bertulang konvensional masih menjadi primadona sebagai struktur
jembatan maupun jalan layang dewasa ini. Namun permasalahan waktu konstruksi yang lama
dan kerawanan struktur pilar sebagai tempat disipasi gaya gempa yang terjadi menjadi
kelemahan sistem ini. Untuk mempercepat masa konstruksi akan dikaji sistem Precast
Segmental Bridge Column (PSBC), tetapi sistem ini memiliki daktilitas yang buruk sehingga
konfigurasi ini didesain sebagai “strong connection“ dengan bantuan Lead Rubber Bearing
sebagai pendisipasi energy utama. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mempelajari
kinerja seismik konfigurasi PSBC dengan LRB, mencari antara pier dan LRB yang dominan
dalam mendisipasi gempa dan kondisi pier akan mengalami plastis atau elastis. Dengan
membandingkan 2 parameter yaitu menggunakan LRB dan tanpa menggunakan LRB.
Struktur jembatan highway ortotropik didesain terlebih dahulu sesuai dengan standar SNI
1725 untuk pembebanan lalu lintas dengan gempa menggunakan SNI 2833, untuk base
isolation menggunakan AASHTO GSID. Konsep dari desain adalah pier tetap elastis ketika
gempa 1000 tahun, sedangkan untuk LRB boleh leleh. Selanjutnya melakukan analisis
performa dengan Non Linier Time History Analysis, masing – masing diberikan 7 buah
gempa 1000 tahunan untuk diambil rata – rata. Berdasarkan analisis linier dengan response
spectrum analysis didapatkan periode alami struktur LRB lebih besar dibandingkan struktur
non LRB, namun gaya dalam struktur, base shear dan joint reaction strukur LRB lebih kecil
dibandingkan struktur non LRB. Sedangkan berdasarkan analisis non-linier dihasilkan
struktur menggunakan LRB tetap elastis (tidak terjadi plastifikasi), sedangkan struktur tanpa
menggunakan LRB mengalami yield condition. Perbedaan yang terjadi pada kedua analisis
dikarenakan akibat period shift serta penambahan damping dari LRB serta penggunaan faktor
reduksi (R) yang berbeda antara struktur LRB ( R=1) dengan struktur non LRB (R=3).