Industri minyak dan gas telah mengalami volatilitas yang luar biasa dalam dekade terakhir. Operasi reguler pasar bebas hanya mencerminkan bahwa ada jauh lebih banyak pasokan minyak daripada permintaan secara global. Sedangkan untuk perusahaan dan kontraktor hulu migas, akan ada kemungkinan pergeseran tujuan, penundaan waktu, hilangnya efisiensi, dan dampak biaya. Ini menjadi tantangan bagi PT. Hafar Daya Konstruksi adalah kontraktor hulu untuk menyelesaikan proyek mereka sesuai rencana dan mengelola risiko mereka dengan tepat, terutama risiko operasional dan HSE.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan mengembangkan manajemen risiko proyek di PT. Proyek Hafar Daya Konstruksi PHE ONWJ LLE-LLB. Hal ini dapat menguntungkan kontraktor dalam mengelola, menghilangkan, dan meningkatkan manajemen risiko untuk proyek serupa di masa mendatang dalam keadaan yang sama. Proses manajemen risiko proyek mengacu pada PMBOK Guide (2017) dan dibangun dengan menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Metode pengumpulan data dibagi menjadi pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer terdiri dari wawancara, pertemuan kelompok, dan survei risiko dengan enam responden. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari dokumen pendukung seperti proposal dan laporan. Current Reality Tree (CRT) dikembangkan untuk memastikan akar penyebab hilangnya waktu dan produktivitas PT Hafar. Dari sana, dirumuskan total tujuh tahapan penilaian risiko. Tahapan tersebut meliputi manajemen risiko perencanaan, identifikasi risiko, risiko kualitatif dan kuantitatif, respon risiko, penerapan risiko, dan pemantauan risiko.
Terdapat 50 risiko dalam proyek PT Hafar Daya Konstruksi PHE ONWJ LLE-LLB yang telah dinilai. Penerapan risiko sebagai rencana mitigasi telah dikembangkan untuk mengatasi rating skor yang tinggi dan ekstrim. Ada total 14 risiko yang diberikan peningkatan pengendalian. Selanjutnya, sembilan action plan dirancang untuk tujuan pemantauan risiko sepanjang November 2020 - Januari 2021.