COVER Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Patahan secara geologi adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran
relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya, patahan dapat dicari menggunakan
informasi parameter bawah permukaan, patahan perlu diketahui untuk melakukan
upaya mitigasi agar mengurangi risiko korban dari gempa bumi atau bencana.
Survey geofisika digunakan untuk memperoleh informasi parameter bawah
permukaan. Metode magnetotellurik merupakan salah satu metode eksplorasi
geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik alam. Metode
magnetotellurik adalah salah satu jenis metode geofisika yang menggunakan
konsep elektromagnetik yaitu persamaan Maxwell. Pada metode elektromagnetik,
terdapat beberapa jenis inversi non-linier, salah satunya adalah inversi non-linier
dengan pendekatan linier teredam. Prinsip inversi non-linier dengan pendekatan
linier teredam adalah dengan mencari nilai misfit minimum secara iteratif untuk
memperoleh model terbaik. Pada penelitian ini, akan dicari patahan pada daerah
"X" dengan beberapa proses yaitu dengan melalukan validasi program dengan
menentukan data sintetik dari parameter model melalui proses pemodelan ke depan
metode magnetotellurik 1 dimensi, kemudian data sintetik tersebut di inversi
menggunakan inversi non-linier dengan pendekatan linier teredam yang akan
menghasilkan model bawah tanah hasil inversi dan proses pemodelan ke depan
yang akan menghasilkan data kalkulasi hasil inversi. Selanjutnya, data kalkulasi
hasil inversi dibandingkan dengan data sintetik dan model bawah tanah hasil inversi
dibandingkan dengan model uji. Validasi program inversi berhasil dilakukan karena
perbandingan data dan model sudah fit. Kemudian, program dipakai pada data
lapangan "X" untuk dilakukan inversi 1 dimensi dan menghasilkan model bawah
tanah 1 dimensi yang kemudian didapat informasi resistivitas bawah permukaan.
Profil model resistivitas 1 dimensi dibuat untuk menunjukkan nilai resistivitas
terhadap kedalaman pada setiap titik lokasi pengukuran dan digunakan untuk
menginterpretasi bawah tanah serta dapat mencari patahan pada daerah pengukuran
"X". Didapat patahan pada daerah pengukuran "X" dengan adanya perubahan
resistivitas yang signifikan dari satu titik sounding ke titik sounding lainnya.