PT. HMI sedang melaksanakan project EURO4 yaitu membuat seluruh produknya
memiliki standar gas buang EURO4 pada tahun 2021 untuk mematuhi peraturan
pemerintah Indonesia yang baru. PT. HMI adalah perusahaan yang berafiliasi dengan
perusahaan manufaktur truk dan bus asal Jepang yang salah satu culture utamanya adalah
Total Cost Management (TCM) yang selalu mencari cost saving dari seluruh life cycle
produk. Salah satu metodenya adalah memindahkan sourcing komponen dari Jepang ke
Indonesia, termasuk pada project EURO4. Salah satu komponen yang akan dipindahkan
adalah komponen X yang akan dibuat di vendor Y. Vendor Y memberikan dua opsi skema
pembayaran tooling machine. Investment Analysis diperlukan untuk menentukan opsi
mana yang akan memberikan cost saving lebih tinggi bagi PT. HMI.
Investment Analysis dilakukan dengan membandingkan NPV dari relevant cash flow
untuk masing-masing opsi. Terdapat lima variable yang berpengaruh yaitu Exchange
Rate, Inflasi, Lifetime machine, Forecast Quantity Sold, dan Cost of Capital. Hasil dari
perhitungan diperoleh bahwa Opsi 2 memberikan NPV yang lebih besar yaitu Rp.
6,445,507,736. Untuk mengetahui variable mana yang paling sensitive dilakukan
sensitivity analysis terhadap opsi 2 dan diperoleh bahwa Exchange Rate adalah variable
yang paling sensitive. Sementara dari hasil Monte Carlo Simulation diperoleh bahwa
kemungkinan NPV dibawah dan diatas NPV base secara berututan adalah adalah 90.28%
dan 9.72% dan tidak ditemukannya kemungkinan nilai NPV akan menjadi negative.