digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Rahmat Saleh Ansorullah.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman

Untuk membangkitkan listrik, PT CPI membeli gas dari pihak ketiga untuk bahas bakar gas di samping juga menggunakan gas produksi sendiri dari fasilitas produksi yang sudah ada. Terdapat peluang untuk mengurangi biaya operasi untuk pembelian fuel gas dari pihak ketiga dengan memanfaatkan flare gas dari stasiun Alfa dan Beta. Selama bertahun-tahun beroperasi, associated gas di stasiun Alfa and Beta hanya dibakar di flare stack dan tidak dimanfaatkan untuk tujuan yang bernilai ekonomis. Biaya total untuk memproduksi listrik dengan mengeksekusi proposal di atas akan dibandingkan dengan skenario saat ini. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif (capital budgeting) dengan sumber data meliputi proyeksi produksi associated gas dari team subsurface, analysis komposisi gas dari team lab, estimasi biaya dengan menggunakan harga satuan dari kontrak yang sedang berjalan, serta pelajaran dari proyek sejenis sebelumnya. Fasilitas Alfa and Beta Flare Gas Recovery akan dibangun untuk memproses dan mengirimkan flare gas dari 2 stasiun ini ke Pager Gas Plant (GP). Gas compressor di Pager GP mengirimkan gas sampai ke Duri Power Plant, untuk digunakan lebih lanjut sebagai bahan bakar pada generator pembangkit listrik. Di sisi lain, biaya investasi dan tambahan biaya operasional diperlukan untuk fasilitas baru Alfa and Beta Flare Gas Recovery ini, misalnya biaya rutin aktivitas operation & maintenance, compressor overhaul, electric power, pipeline maintenance, chemical injection dan lain-lain. Dari analysis kelayakan proyek, untuk alternative 1, PV penghematan biaya sebesar $916,386, dengan IRR = 23%, dan periode pengembalian investasi selama 1,8 tahun. Dengan menimbang analisis di atas, dapat disimpukan bahwa proyek Alfa and Beta Flare Gas Utilization layak secara ekonomis dan direkomendasikan untuk mengeksekusi segera setelah serah terima blok Riau dari PT CPI ke PT PTM di tahun 2021. Dari sensitivity analysis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa parameter yang paling berpengaruh terhadap perubahan nilai ekonomis dari proyek adalah proyeksi produksi gas atau nilai proyeksi persentase penurunan tingkat produksi, yang kemudian diikuti oleh proyeksi harga gas ($/MMBTU), dan kemudian diikuti oleh biaya capital ($).