digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Berau Coal (PT.BC) adalah perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. PT.BC menggunakan sistem penambangan terbuka, dimana salah satu tahapan penting dalam proses penambangan adalah menggunakan sistem peledakan untuk memberai material lapisan penutup (overburden). Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.26 tahun 2018 dan Keputusan Menteri ESDM No.1827.K / 30 / MEM / 2018 yang membatasi jarak aman peledakan untuk peralatan dan fasilitas 300 m dan untuk manusia 500 m, dan untuk perubahan kegiatan peledakan, kajian teknis harus dilakukan terlebih dahulu. Efek kegiatan peledakan yang dilakukan seperti Ground Vibration, Airblast dan Flyrock harus aman dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam upaya mencapai target produksi tahun 2020 dan rencana seumur tambang (Life Of Mine Plan), operasional penambangan di Site Sambarata memiliki peluang melakukan optimalisasi Pit C2 ke arah selatan namun terbatas pada jarak aman <500 m dari manusia dan fasilitas umum. Jumlah overburden yang dapat digali pada jarak 150-500 m terhadap Life Of Mine Plan (LOM) sebesar 24.573.000 BCM, dengan stripping ratio (SR) 8,64, akan diperoleh batubara (coal) sebesar 2.843.000 ton. Metodologi yang digunakan untuk mendapatkan keunggulan operasional (Operational Excellence) dalam hal ini yaitu metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Enhance, Control) dan pelaksanaannya menggunakan panduan dari Project Management Body Of Knowledge (PMBOK). Perbaikan sistem operasional peledakan pada jarak aman 150-500 m dari manusia dan fasilitas umum merupakan solusi dari permasalahan bisnis yang dihadapi. Beberapa perbaikan utama yang dilakukan adalah perbaikan pada teknik peledakan, kontrol kualitas dan kontrol resiko. Pada bagian teknik peledakan dilakukan konfigurasi desain peledakan yaitu perubahan geometri peledakan, volume bahan peledak, tipe inisiasi dengan menggunakan Electronic Delay Detonator (EDD), stemming material dengan menggunakan material gravel, lubang jumlah terbatas/penembakan dan menggunakan sistem air decking. Pelaksanaan proyek ini memberikan hasil yang baik antara lain: efek peledakan (Ground Vibration, Airblast dan Flyrock) dibawah nilai ambang batas sesuai standar dan target SNI, efisiensi produksi dalam hal penghematan biaya produksi dan peningkatan produktivitas unit loader, dan optimalisasi cadangan batubara.