Potter Has Pattern adalah sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang fesyen, berdiri sejak
pertengahan tahun 2018, dengan berfokus pada outerwear pria yang mengedepankan fungsi
yang tepat guna dan desain yang minimalis. Bisnis yang berdiri dengan dua orang pendiri
ini menemui beberapa masalah selama perjalanannya salah satunya adalah seringnya
mengalami keterlambatan proses produksi. Berangkat dari masalah tersebutlah peneliti
melakukan pendekatan Root Cause Analysis dengan metode Fishbone Diagram untuk
mengetahui akar dari masalah diatas. Diharapkan dengan mengetahui akar masalahnya,
perusahaan dapat dengan jelas mengetahui masalah mana yang berhubungan dengan satu
sama lainnya, sehingga mudah bagi perusahaan dalam memetakan masalah mana yang
akan diselesaikan terlebih dahulu. Sehingga muncullah satu masalah utama yaitu
terlambatnya penyelesaian produksi. Dari analisa ini mendapatkan kesimpulan bahwa
bagaimana perusahaan memperbaiki kerjasama antar vendor dan mengelola persediaan
perusahaan. Pendekatan tersebut dianggap sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang
selama ini kurang mampu mengelola proses produksi bersama dengan vendor dan tidak
adanya jadwal yang pasti kapan perusahaan harus menaruh pesanan pada vendor. Dengan
Vendor Management System (VMS) perusahaan diharapkan dapat memiliki acuan yang
baku dalam mengatur kerjasama dan dapat memantau kinerja para vendor sehingga
produksi berjalan lebih efisien dan efektif. Ditambah dengan teori Porter’s 5 Forces yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan pada lingkup bisnisnya dengan pihak
eksternal. Dengan tige metode diatas menghasilkan kesimpulan bagi perusahaan untuk
menganalisa letak kelemahannya dan letak kelebihannya. Hal ini tentu menjadi gambaran
bagi perusahaan yang tidak mampu mengatur operasionalnya, dimana operasional bisnis
adalah inti bagi perusahaan untuk mampu berkembang dan mencapai tujuannya. Dengan
diterapkannya solusi ini, diharapkan perusahaan mampu mengatasi masalah hingga
akarnya. Maka dari itu, dengan kondisi eksisting perusahaan yang mengalami proses bisnis
yang terganggu, langkah ini dinilai tepat untuk mengetahui kekurangan apa yang
menyebabkan perusahaan tidak mampu mencapai target dan tujuannya.
Perpustakaan Digital ITB