digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Padi varietas Sarinah (Svar) dan Rojolele (Rvar) merupakan dua varietas padi yang banyak ditanam masyarakat di daerah Garut yang sawahnya tercemar air limbah penyamakan kulit. Limbah penyamakan kulit mengandung logam kromium yang ditengarai memberikan dampak negatif terhadap tanaman padi. Pada penelitian ini, padi Svar dan Rvar diberi perlakuan air sungai yang tercemar limbah (ASTL), larutan senyawa K2Cr2O7 dengan konsentrasi 50 ppm dan 100 ppm dengan penambahan secara bertahap, dan air biasa (kontrol negatif), dengan masing-masing enam kali ulangan sampai tanaman dapat dipanen. Dilakukan pengamatan parameter pertumbuhan dan produksi padi, pengukuran parameter fisiologis dan aktivitas enzim antioksidan menggunakan spektrofotometer dan pengujian perbedaan pengaruh rata-rata perlakuan dengan One-way ANOVA dan pengujian statistika menggunakan software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan pada pertumbuhan padi, yaitu dalam hal tinggi tanaman, panjang akar dan berat padi. Akumulasi kromium tertinggi terdapat pada organ akar dari kedua varietas sebesar 29,49 mg/kg (Svar) dan 15,83 mg/kg (Rvar). Terjadi penurunan tinggi taruk dibandingkan kontrol negatif mencapai 24,67%, penurunan panjang akar mencapai 26,03%, penurunan berat basah hingga 26,52% dan penurunan berat kering hingga 36,69% pada Svar. Pada Rvar, persentase penurunan tinggi taruk mencapai 9,86%, panjang akar 38,71%, berat basah 32,14% dan berat kering 19,72% untuk perlakuan Cr 100 ppm dibandingkan kontrol negatif. Selain mempengaruhi pertumbuhan, Cr juga berpengaruh terhadap produksi padi saat panen, Cr terakumulasi pada bulir padi sebesar 17,62 mg/kg (Svar) dan 3,62 mg/kg (Rvar), sehingga terjadi penurunan bulir total, bulir isi dan peningkatan bulir hampa sebesar 50,21% untuk Svar dan Rvar 31,95% untuk perlakuan Cr 100 ppm. Kandungan klorofil mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya konsentrasi Cr pada media. Klorofil total mengalami penurunan hingga 55,73%, klorofil A 55,74% dan klorofil B 55,71% untuk Svar. Rvar juga mengalami penurunan klorofil total sebesar 36,55%, klorofil A 38,09%, klorofil B 33,94% untuk perlakuan Cr 100 ppm. Kadar prolin meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi Cr pada media. Pada Svar, terjadi kenaikan kadar prolin dibandingkan kontrol negatif sebesar 50,75% pada akar dan 53,14% pada taruk dan Rvar mengalami kenaikan mencapai 77,29 % pada akar dan 76,03% pada taruk untuk perlakuan Cr 100 ppm. Aktivitas enzim CAT dan APX mengalami peningkatan dibandingkan kontrol negatif sebesar 76,35% dan 80,95% pada Svar, sedangkan Rvar mengalami peningkatan aktivitas CAT dan APX sebesar 68,02% dan 52,51% pada perlakuan Cr 100 ppm. Kedua varietas padi mengalami perubahan respon pertumbuhan, fisiologis dan aktivitas enzim antioksidan akibat akumulasi logam berat berat Cr pada akar, batang dan bulir. Rvar memiliki tingkat toleransi yang lebih baik dibandingkan Svar terlihat dari perbedaan serapan kromium, penurunan tingkat pertumbuhan dan produksi bulir isi yang lebih rendah, peningkatan prolin dan aktivitas enzim antioksidan dibandingkan Svar saat terjadi akumulasi Cr dalam organ tanaman.