digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Ania Supeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

Penelitian ini menghubungkan konsentrasi aerosol Black Carbon (BC) di Global Atmosphere Watch Bukit Kototabang (GAW BKT) dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk periode 2014-2018. BC memiliki efek terhadap iklim yang disebut Direct Radiative Forcing (DRF). Karhutla direpresentasikan dengan hotspot dari Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS). Sumber BC diketahui dari analisis lintasan mundur. Analisis terhadap curah hujan bulanan juga dilakukan untuk mengetahui pola musiman karhutla. DRF diperoleh dari model optik atmosfer AEROgui dan model radiative transfer SMARTS. Karhutla merupakan sumber BC di GAW BKT karena konsentrasi BC berhubungan erat dengan hotspot (R2=0.83) dan juga ditunjukan oleh analisis lintasan mundur. Hotspot menunjukan pola monsoonal di mana persentil 90 hotspot berada pada musim kemarau. DRF BC di permukaan yang didapatkan adalah 0.003 W m-2 sampai 0.423 W m-2 yang menunjukan penyerapan radiasi matahari oleh BC. Belum terlihat pola DRF jika dikaitkan dengan hotspot bulanan karena hanya sedikit keadaan di mana DRF dapat dihitung.