digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bidang pertahanan dan keamanan merupan suatu yang penting bagi suatu negara, sehingga pengembangan teknologi pertahanan sangat diperlukan. Sekarang ini fenomena ledakan ranjau darat merupak salah satu fokus dari pengembangan teknologi pertahanan, seperti pengembangan kendaraan tempur untuk melindungi personil militer selama operasi. Perlindungan personil militer tersebut membutuhkan penambahan struktur dalam desain kendaraan tempur. Dalam hal perlindungan struktur dari efek ledakan, pengetahuan tentang blast response dalam fungsi berbagai parameter, respon dari konfigurasi struktur, dan karakteristik material sangat diperlukan. Kendaraan tempur merupakan salah satu kendaraan yang terus dikembangkan untuk melindungi personil dari ranjau darat. Perlindungan pada personil yang berada di dalam kendaraan tempur dilakukan dengan menambahkan struktur tahan ledak pada kendaraan tempur pada lantai kendaraan tempur. Struktur yang dioptimasi dalam penelitian ini yaitu struktur sandwich yang terdiri dari aluminium foam sebagai inti yang dilapisi dua plat baja pada sisinya. Beberapa desain struktur Sandwich tahan ledak diajukan pada penelitian ini dan dipilih desain terbaik. Analisa numerik digunakan untuk mensimulasikan beberapa desain, karena jika aktual tes akan sangat mahal dan kompleks, sehingga desian dengan eksperimental tes menjadi tidak terjangkau pada kasus ini. Analisa numerik dilakukan dengan non-linear finite element code, LS-DYNA, dimana plat baja dimodelkan sebagai element shell, aluminium foam dimodelkan sebagai elemen solid, dan beban ledak yang terkonsentasi dimodelkan dengan load blast. Hasil simulasi numerik menunjukan respon struktur ketika dikenakan beban ledak berupa displacement dan acceleration. Respon struktur yang berupa displacement dan acceleration akan digunakan dalam proses optimasi dengan menggunakan metode statistik DFSS (Design For Six Sigma) Hasil optimasi dengan menggunakan metode DFSS didapatkan desain terbaik yang dapat menurunkan nilai akselerasi sebesar 53.68% dan displacement sebesar 25.41% dari desain sebelumnya. Optimasi dari desiga proses ini digunakan sebagai pengembangan kendaran tempur selanjutnya.